Kategori Berita
Media Network
Senin, 19 JUNI 2023 • 16:21 WIB

Pro dan Cons Anime 'Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Swordsmith Village Arc'

Adegan di anime Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Swordsmith Village Arc. (Ufotable Studios)

Anime 'Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba' musim ketiga akhirnya dirilis. Musim terbaru ini menceritakan petualangan Tanjiro Kamado di desa penempa pedang. Lagi-lagi, Tanjiro harus menghadapi para iblis tingkat atas.

Sekadar menyegarkan ingatan, Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba merupakan adaptasi anime dari manga yang ditulis oleh Koyoharu Gotouge. Manga ini pertama kali dirilis di majalah Weekly Shonen Jump pada bulan Februari 2016. Setelah versi anime-nya tayang perdana pada tanggal 6 April 2019, Demon Slayer berhasil mencapai popularitas yang luar biasa.

Demon Slayer mengisahkan tentang Tanjiro Kamado, seorang anak laki-laki pekerja keras yang hidup di era Edo di Jepang. Sebagai anggota keluarga sederhana, Tanjiro menghasilkan uang dengan menjual arang.

Namun, kehidupan Tanjiro berubah drastis ketika ia pulang ke rumah dan menemukan bahwa hampir seluruh keluarganya telah dibantai. Satu-satunya yang selamat adalah adiknya, Nezuko, yang telah diubah menjadi iblis oleh para pembunuh, sehingga ia tidak lagi mengenal Tanjiro sebagai kakaknya sendiri.

Baca Juga: Review 'Grand Blue', Anime Slice of Life yang Absurdnya Kelewatan

Sinopsis Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Musim Ketiga

Adegan di anime Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Swordsmith Village Arc. (Ufotable Studios)

Musim ketiga Demon Slayer akan berfokus pada "Swordsmith Village Arc" atau desa penempa pedang. Desa inilah yang menghasilkan pedang-pedang berkualitas tinggi yang digunakan oleh pemburu iblis untuk membasmi iblis. Soalnya, hanya pedang Nichirin yang bisa melukai para iblis ini. Dan cuma penempa pedang di desa ini yang bisa menghasilkan pedang nichirin terbaik.

Demon Slayer Swordsmith Village Arc akan melanjutkan kisah Tanjiro dan teman-temannya setelah mereka berhasil menjadi pemenang di Distrik Hiburan.

Setelah berhasil mengalahkan Daki dan Gyutaro, iblis tingkat atas, dalam pertarungan sengit yang berujung pada kematian mereka, memicu ketegangan antara Muzan Kibutsuji dan iblis-iblis lainnya. Terjadi perubahan di struktur iblis tingkat atas dan Muzan menghendaki bawahannya membunuh semua pemburu iblis.

Di sisi lain, Tanjiro dan kawan-kawan tiba di desa penempa pedang, Swordsmith Village. Di sini, Tanjiro yang awalnya datang untuk memperbaiki pedang, malah merasakan kehadiran iblis. Ia juga bertemu dengan Tokito Muichiro, Hashira Kabut, dan Kanroji Mitsuri, Hashira Cinta.

Di musim terbaru ini, Tanjiro dan para Hashira harus menghadapi dua Iblis Tingkat Atas yang menyerang desa penempa pedang. Musim ini juga memperlihatkan perjuangan Tanjiro untuk lebih menguasai Ilmu Pernapasan Matahari, serta flashback kehidupan Hashira Kabut dan Hashira Cinta.

Review Anime Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba musim ketiga

Adegan di anime Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Swordsmith Village Arc. (Ufotable Studios)

Seperti dua musim sebelumnya, studio Ufotable berhasil menghadirkan animasi yang memukau. Pertarungan yang terjadi disajikan lewat pergerakan kamera yang mencuri perhatian. Rasanya, penonton bisa mengikuti setiap tebasan pedang para pemburu iblis.

Anime ini juga mampu menggambarkan periode Taisho di Jepang dengan sangat akurat, mengangkat tahun 1912 hingga 1926. Jangan lupakan skoring serta lagu pembuka dan penutupnya yang memorable. Adegan pertarungan di musim ketiganya semakin membaik dibandingkan dua musim sebelumnya dan memberikan kepuasan tersendiri.

Sedikit saran, sebaiknya kamu tetap mendengarkan dialognya dalam bahasa Jepang dan mengandalkan subtitle untuk memahami maknanya. Dialog dalam bahasa Jepang lebih punya emosi.

Jangan dengarkan dubbing anime Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba dalam bahasa Inggris, apalagi bahasa Indonesia. Aneh banget! Rasanya kurang serius dan gaya bicaranya terlalu sopan. Gak menghadirkan emosi dan adrenalin bagi penontonnya.

Sayangnya, anime anime Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba musim ketiga masih membawa kekurangan dari musim pertama dan kedua, yaitu komedinya. Komedi di anime Demon Slayer terlalu maksa, tidak memancing tawa, dan justru membuat kesal. Entah kenapa, pembuat naskah anime ini merasa kalau banyak teriakan dan jeritan adalah sesuatu yang lucu.

Inosuke Hashibira masih setia dengan gayanya yang serampangan dan asal nyeplak. Begitu pula dengan Zenitsu Agatsuma yang masih cengeng. Kepolosan dan kenaifan Tanjiro juga terkadang membuat penonton berbalik antipati kepadanya.

Adegan di anime Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Swordsmith Village Arc. (Ufotable Studios)

Baca Juga: Review "Parasyte", Anime Tentang Remaja Kerasukan Parasit yang Ingin Menguasai Bumi

Untunglah, Nezuko masih menggemaskan dalam versi chibi-nya. Ketika memasuki mode iblis, Nezuko masih tetap mencuri perhatian. Cewek-cewek galak kadang emang lebih menggoda, eh.

Satu yang pasti, anime ini bukanlah tontonan untuk anak-anak. Banyak adegan berdarah, pertarungan keras, hingga menebas kepala yang pastinya tidak baik ditonton oleh anak-anak. Anime ini lebih disarankan ditonton oleh remaja dan dewasa.

Rating

Saya memberikan rating 8,5/10 untuk anime Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Swordsmith Village Arc. Anime ini menghadirkan adegan pertarungan yang sangat memuaskan, meski komedinya cukup maksa.

Artikel Menarik Lainnya:

Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Z Creators

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Pro dan Cons Anime 'Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Swordsmith Village Arc'

Link berhasil disalin!