Tanggapan Tim Siber Polri Usai Nonton Film “13 Bom di Jakarta” yang Angkat Kisah Nyata Terorisme dan Bursa Kripto

Adegan di 13 Bom Jakarta. (IMDB)

INDOZONE.ID - Film "13 Bom di Jakarta" merupakan sebuah film aksi yang sedang diputar di bioskop saat ini. Film ini didasarkan pada kisah nyata yang terinspirasi oleh kasus terorisme yang melibatkan bursa kripto Indodax pada tahun 2015.

Beberapa tim siber dari Kepolisian Republik Indonesia (Polri) memberikan tanggapan mereka setelah menonton film ini di bioskop.

Kompol Hariman, penyidik dari Direktorat Tindak Pidana Siber Badan Reserse Kriminal (Dittipidsiber Bareskrim), menyatakan bahwa film ini disajikan dengan baik sebagai sarana edukasi dan memperkenalkan konsep Bitcoin dan kripto kepada penonton.

“Meskipun sebenarnya saya bukan pengamat film, namun film ini sangat menarik dan tidak mudah ditebak. Sangat bagus untuk memberikan edukasi kepada masyarakat,” ucapnya kepada media.

Baca Juga: Bergenre Action, Film '13 Bom di Jakarta' Resmi Tayang Mulai Hari Ini

Hariman menceritakan bagaimana Indodax, sebagai bursa kripto, membantu penyidik dengan memberikan data pelaku, termasuk alamat IP dan informasi lainnya.

Poster film "13 Bom di Jakarta". (Instagram/visinema)

“Selama ini, Indodax telah melakukan hal ini. Kami berharap bursa kripto lainnya dapat turut membantu kami dalam memberantas dan menangani kasus kejahatan kripto,” jelasnya.

Kompol Grawas Sugianto, Kanit 5 Subdit Siber Polda Metro Jaya, juga memberikan komentar positif terhadap film ini sebagai sarana edukasi masyarakat tentang kejahatan yang melibatkan aset kripto. Dia mengingatkan masyarakat agar bijak dalam menggunakan aset kripto, terutama dengan meningkatnya popularitas dan nilai investasi kripto saat ini.

Adegan di 13 Bom Jakarta. (IMDB)

Baca Juga: Film '13 Bom di Jakarta' Dirilis dengan Action Terbesar di Indonesia yang Terinspirasi dari Kejadian Nyata

“Saya telah mengenal Pak Oscar (CEO Indodax) sejak harga Bitcoin masih Rp3 juta. Saat ini, harganya sudah mencapai Rp600 juta. Semakin populer, semakin mahal, dan semakin sering digunakan, hal ini menyebabkan munculnya berbagai tindak kejahatan lainnya,” ungkapnya.

Kepala Unit 4 Subdirektorat 4 Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kompol Seto Handoko Putra, menyatakan bahwa film "13 Bom di Jakarta" memberikan pemahaman yang lebih luas tentang kripto dan blokchain kepada masyarakat. Dia menyebut film ini keren dan informatif, cocok untuk ditonton oleh masyarakat luas.