Film "Kupu-Kupu Kertas" yang Diproduseri Denny Siregar Tayang Hari Ini, Angkat Tema Cinta Beda Ideologi di Era 1965

FIlm "Kupu-Kupu Kertas". (Instagram/kupu-kupukertasfilm)

INDOZONE.ID - Film “Kupu-Kupu Kertas” secara resmi telah tayang mulai hari ini. Diproduseri Denny Siregar Production dan Maxima Pictures, film ini mengeksplorasi kekuatan cinta dan perbedaan ideologi dalam latar belakang sejarah Indonesia yang kaya.

Film "Kupu-Kupu Kertas" berkisah tentang perjalanan cinta yang diwarnai oleh perbedaan ideologi di Indonesia pada tahun 1965. Berkisah tentang Ning (Amanda Manopo) dan Ihsan (Chicco Kurniawan), dua insan yang jatuh cinta di tengah perbedaan ideologi yang mendalam.

Film ini menggali konflik tanah dan politik yang memisahkan mereka, tidak hanya secara fisik tetapi juga ideologis. Ning berasal dari keluarga pendukung PKI, sementara Ihsan dari lingkungan NU. Kisah mereka menjadi semakin rumit ketika konflik antarideologi memicu kekerasan yang mengancam hubungan dan keluarga mereka.

Baca Juga: Film ‘Kupu-Kupu Kertas’ Berlatar Peristiwa G30S/PKI akan Tayang 7 Februari 2024

Film ini mengambil latar di Banyuwangi dan menggali ketegangan antara kelompok-kelompok ideologi yang bertentangan, terutama melalui konflik tanah dan insiden penculikan jenderal oleh anggota PKI.

Konflik ini memicu serangkaian kejadian yang menguji kekuatan hubungan Ning dan Ihsan, termasuk kekerasan yang melibatkan ayah Ning, Rekoso, dan Busok, yang memiliki perasaan terhadap Ning, terhadap beberapa anggota Ansor termasuk kakak Ihsan, Rasjid.

Disutradarai oleh Emil Heradi dan diproduksi oleh Denny Siregar Production bekerja sama dengan Maxima Pictures, "Kupu-Kupu Kertas" berhasil menggabungkan elemen romansa, thriller, dan sejarah dengan cara yang harmonis. Penggunaan setting historis tidak hanya sebagai latar belakang tapi juga sebagai karakter dalam cerita, menambah kedalaman narasi.

Baca Juga: 'Sayap-Sayap Patah' Sukses 1 Juta Penonton, Denny Siregar: Ntar Banyak yang Panas 

Film "Kupu-Kupu Kertas" menawarkan sebuah cerita yang tidak hanya menghibur tapi juga edukatif, memberikan pengalaman sinematik yang memikat sekaligus mengajak penonton untuk merenung.