Film Crazy Rich Asians, salah satu film representasi audiens Asia Pasifik
INDOZONE.ID - Meskipun representasi penduduk Asia Pasifik di industri hiburan Amerika telah memperoleh kemajuan yang signifikan selama beberapa dekade terakhir, tetapi sebagian besar audiensnya yang juga dari kalangan Asia Pasifik tidak menganggap mereka sudah terwakili dengan baik.
Menurut mereka, film-film Amerika belum mampu merepresentasikan cerita mereka secara otentik.
Melansir Variety, studi yang dilakukan Mckinsey & Co. dan organisasi nirlaba Gold House menemukan bahwa lebih dari dua pertiga audiens Asia Pasifik tidak puas dengan keaslian representasi mereka dalam film-film Amerika.
Baca Juga: A Shop For Killers Jadi Serial Paling Banyak Ditonton di Disney+ Hotstar di Asia Pasifik
Meskipun banyak konten dari Amerika dan luar negeri yang menampilkan karakter serta alur cerita dari Asia Pasifik, hanya kurang dari 30% audiens yang merasa terwakili dengan baik. Itu artinya lebih dari 70 persen audiens masih merasa belum terwakili dengan baik dalam film-film Amerika.
Menurut studi tersebut, proyek yang berfokus pada karakter dan alur cerita dari Asia Pasifik cenderung tidak mendapatkan sumber daya promosi yang dibutuhkan untuk menjangkau khalayak yang lebih luas.
Sementara, jika representasi Asia Pasifik ditampilkan secara akurat dan otentik di media berpotensi menghasilkan peningkatan pendapatan industri sebesar 2 hingga 4,4 miliar dolar. Hal ini karena separuh audiens Asia Pasifik bersedia menghabiskan lebih banyak uang dan waktu untuk menonton film dan acara televisi yang lebih mewakili pengalaman mereka secara otentik.
Film-film seperti Everything Everywhere All at Once, Crazy Rich Asians, Life of Pi dan acara seperti Beef dan Fresh Off the Boat menjadi penanda peningkatan representasi Asia Pasifik. Meskipun terdapat kemajuan, pelaku industri di kalangan Asia Pasifik masih kurang terwakili dalam konten yang diproduksi di Amerika.
Dalam film, representasi kalangan Asia Pasifik meningkat dari 3 persen pada tahun 2002 menjadi hampir 20 persen pada tahun 2022. Namun, 17 persen berasal dari film yang diproduksi di luar Amerika, sementara hanya 3 persen yang berasal dari film produksi Amerika.
Baca Juga: Terlalu Malas dan Ogah Nangis, Coba Tonton 3 Film Asia Ini Bakal Bikin Nangis Sesegukan
Studi ini menyimpulkan dengan menyarankan ide-ide potensial yang memungkinkan pelaku industri film dan televisi untuk memanfaatkan representasi Asia Pasifik secara lebih otentik. Pelaku industri dapat meningkatkan peluang dengan memberikan lampu hijau dan mendistribusikan proyek-proyek dari kalangan Asia Pasifik.
Selain itu, langkah lain yang bisa ditempuh yakni meningkatkan dukungan keuangan untuk proyek-proyek kalangan Asia Pasifik dan berinvestasi pada bakat-bakat kalangan Asia Pasifik di luar layar.
Berusaha memahami keadaan representasi kalangan Asia Pasifik juga menjadi alternatif untuk lebih mencerminkan cerita mereka di layar kaca.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Variety