Kisah Nimas Sabella Diteror 10 Tahun yang Viral Akan Difilmkan, Netizen: Rasanya Terlalu Berlebihan

Nimas Sabella pemilik cerita

INDOZONE.ID - Baru-baru ini, media sosial khususnya X dihebohkan dengan kisah Nimas Sabella yang menceritakan kisahnya dengan judul "Aku Kasih Kamu 5 Ribu Tapi Kamu Kasih Aku Neraka 10 Tahun".

Kisah itu diceritakan Nimas di akun X @runeh_, pengalaman tentang dirinya yang hanya ingin bersikap baik pada seorang temannya saat masih duduk di bangku sekolah, bernama Adi.

Namun hal tersebut malah membuat Adi salah mengartikan kebaikan Nimas dan menjadi terobsesi dengan Nimas sampai 10 tahun.

Nimas mengaku, Adi membuat banyak akun untuk stalking Nimas, dengan berbagai username, baik di Instagram maupun di X/Twitter.

Dalam thread yang ditulisnya, ada lebih dari 5 akun Instagram yang dibuat Adi untuk stalking Nimas. Walaupun Nimas sudah blokir akun-akun sebelumnya, Adi masih saja membuat akun baru.

Kasus ini sempat ramai karena banyaknya netizen ikut iba dengan Nimas. Bahkan, viralnya kasus ini membuat Adi akhirnya ditangkap dan diamankan oleh kepolisian daerah Jawa Timur.

Baca Juga: Lagi Viral di TikTok, Ini 4 Alasan Kamu Harus Nonton Night Has Come

Kisah Nimas Akan Diangkat ke Film

Lalu, pada Selasa (28/5/2024), Nimas mengumumkan bahwa kisah "Aku Kasih Kamu 5 Ribu Tapi Kamu Kasih Aku Neraka 10 Tahun" akan diangkat ke dunia perfilman Indonesia.

Film ini akan berada di bawah label Soraya Intercine Films. Hal itu diumumkan Nimas dan Soraya Intercine Films di media sosial resmi mereka.

"Soraya Intercine Films telah memiliki hak adaptasi cerita “Nimas Neraka 10 Tahun” , kisah nyata Nimas, seorang gadis yang di teror obsesi selama 10 tahun," tulis Soraya Intercine Films di keterangannya, seperti dikutip Rabu (29/5/2024).

Kisah

Namun, tampaknya kabar ini justru memunculkan beragam reaksi dari para netizen. Banyak dari mereka yang menilai bahwa pengangkatan kasus viral ini ke layar lebar terlalu berlebihan, karena pelaku sudah ditangkap dan diamankan.

Bahkan beberapa netizen ada yang mengatakan bahwa perfilman Indonesia miskin ide, sampai-sampai mengangkat cerita-cerita yang viral di media sosial.