Review Catatan Harian Menantu Sinting, Adu Akting Ariel Tatum dan Raditya Dika dalam Komedi Batak

Catatan Harian Menantu Sinting film terbaru bulan Juli

INDOZONE.ID - Setelah dua tahun absen sejak penampilannya di film Sayap-sayap Patah (2022) bersama Nicholas Saputra, Ariel Tatum akan kembali ke layar lebar dengan film komedi baru berjudul Catatan Harian Menantu Sinting. Pada tahun 2023, Ariel tidak muncul dalam film apa pun.

Film ini disutradarai langsung oleh Sunil Soraya, yang juga pernah menyutradarai film Apa Artinya Cinta? (2005) dan film Tenggelamnya Kapal Van der Wijck (2013).

Dalam film ini, Ariel beradu akting dengan Raditya Dika, yang juga telah absen selama lima tahun dari layar lebar.

Baca Juga: Profil Ariel Tatum yang Sukses Membintangi Film 'Catatan Harian Menantu Sinting'

Selain mereka, film ini juga dibintangi oleh Lina Marpaung, Robby Purba, Raline Shah, dan aktor lainnya.

Film ini diadaptasi dari novel dengan judul sama, Catatan Harian Menantu Sinting yang menceritakan tentang Minar terpaksa harus tinggal di rumah mertuanya karena ia dan suaminya, Sahat, belum menemukan rumah yang tepat untuk mereka.

Selama tinggal di sana, mertuanya selalu ikut campur dalam urusan rumah tangga mereka, terutama mengenai Minar yang belum hamil.

REVIEW

Film bertema Batak semakin banyak dalam beberapa tahun terakhir, termasuk Catatan Harian Menantu Sinting.

Film ini menampilkan karakter dan budaya Batak secara autentik melalui penggunaan bahasa, istilah, dan proses adat Batak.

Catatan Harian Menantu Sinting mengisahkan konflik antara menantu dan mertua dalam balutan komedi. Berbeda dengan komedi berlebihan, film ini menyajikan humor yang alami dan berhubungan dengan konfliknya.

Konflik utama adalah desakan ibu Sahat agar Sahat dan Minar segera memiliki anak. Kekepoan ibu Sahat tentang kehidupan seksual mereka menimbulkan banyak momen lucu, ditambah dengan sifatnya yang kolot, sok tahu, dan polos. Meski film ini berating 13+, humornya lebih cocok untuk penonton dewasa.

Selain komedi, film ini juga menampilkan perkembangan hubungan yang menghangatkan hati antara ibu Sahat dan Minar.

Dengan durasi 2 jam 2 menit, konflik dan penyelesaiannya tersampaikan dengan baik tanpa terasa bertele-tele atau terburu-buru.