Kategori Berita
Media Network
Senin, 07 OKTOBER 2024 • 15:45 WIB

Review dan Sinopsis Film The Boy and The Heron, Petualangan Magis dari Studio Ghibli yang Kini Tayang di Netflix

Film animasi Jepang, The Boy and The Heron.

INDOZONE.ID - Film ini menceritakan seorang anak laki-laki berumur 12 tahun, Mahito Maki, yang menemukan jalan menuju kerajaan magis yang penuh dengan lautan aneh, pulau-pulau kecil, dan bangkai kapal yang ditumbuhi tanaman.

Di cakrawala, terdapat deretan padat layar kapal, yang kemudian ia pelajari bahwa kapal-kapal tersebut tidak nyata karena didayung oleh sosok-sosok bayangan sebagai perwujudan orang-orang yang sudah mati. 

Cerita pada film ini memiliki kemiripan dengan kisah nyata dari sang penulis, Miyazaki. Film "The Boy and The Heron" berlatar belakang pada Perang Dunia II, di mana tokoh utama, Mahito kehilangan ibunya karena kebakaran hingga dievakuasi dari Tokyo ke pedesaan.
 
 
Hal tersebut serupa dengan yang dialami sang penulis. Dalam film, Mahito terus dihantui dengan peristiwa kebakaran ibunya, yang membuatnya mengalami serangan panik. Trauma atas kehilangan ini juga dibarengi rasa tekanan yang lebih besar.
 
Komunitas pedesaan yang Mahito datangi sebagian besar terdiri dari orang tua, orang sakit, dan anak-anak, yang see melakukan pekerjaan relawan tanpa lelah.
 
Saat pertama kali datang, dia menyaksikan dua penduduk desa yang dipanggil untuk bertugas, berjalan perlahan bersama orang-orang tercinta.
 
Mahito tidak menyukai ibu tirinya, Natsuko, yang ternyata adalah adik dari ibunya yang sudah meninggal, dan dia memperlakukan Natsuko dengan sopan santun yang sangat formal.
 
Dia juga tidak menyukai sekolah barunya, di mana anak-anak dan para pekerja di ladang sekitarnya menunjukkan sikap bermusuhan kepada anak yang diantarkan dengan mobil mewah. 
 
Mahito bahkan melukai kepalanya agar tidak perlu kembali ke sekolah, membuatnya harus beristirahat di bawah perawatan para pembantu tua yang tinggal bersama Natsuko di rumah keluarga besar yang sekarang juga menjadi rumahnya.
 
Satu-satunya teman lain yang dia miliki adalah seekor bangau abu-abu besar yang terus mencoba masuk lewat jendelanya, mulai bisa berbicara, dan bahkan menunjukkan gigi yang mengkhawatirkan dan terlihat tidak seperti burung pada umumnya.
 
Burung yang mengganggu ini terus mencoba memikat Mahito menuju menara yang sudah rapuh di tengah hutan, dan ketika Natsuko hilang suatu hari.
 
Mahito akhirnya pergi ke perpustakaan di dalam menara itu, lalu ke dunia lain, di mana ia bertemu dengan pelaut yang gagah berani, kelompok pelikan yang rakus, dan seorang gadis dengan kekuatan api.
 
Di dunia magis tersebut juga terdapat Warawara (makhluk putih yang disebut Warawara yang mengembang seperti balon) dan yang gelap (tentara burung parkit yang sedang mencari daging segar). 
 
Yang paling menarik dari film ini adalah cara di mana dunia nyata dan dunia magis memiliki kesamaan.
 
Dunia magis mungkin merupakan sebuah cara untuk menghindari kenyataan buruk, namun tidak sepenuhnya terbebas dari keburukan karena semua keburukan itu dibawa dari luar oleh mereka yang ingin melarikan diri. 
 
Mungkin film "The Boy and The Heron" dianggap kurang emosional dibandingkan dengan karya-karya Miyazaki sebelumnya.
 
 
Namun ada hal tersirat yang ingin dikatakan Miyazaki, bahwa kita tidak bisa meninggalkan dunia ketika kita masih menjadi bagian darinya.

Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.

Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Vulture

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Review dan Sinopsis Film The Boy and The Heron, Petualangan Magis dari Studio Ghibli yang Kini Tayang di Netflix

Link berhasil disalin!