Lalu, efek visual yang dihasilkan terasa seperti 3D, meski menggunakan aspek 2D. Tone warna yang digunakan dalam serial ini, juga menjadi poin plus dalam penggambaran latar tempat.
Tidak lupa, soundtrack yang digunakan selalu on point untuk tiap adegannya sehingga membuat emosi penonton diaduk antara sedih, kesal, dan bahagia.
Meskipun dipuji sebagai serial yang luar biasa, Arcane juga tidak luput dari kritik. Banyak penonton kecewa dengan adanya unsur LGBTQ pada kisah percintaan antara Vi dan Caitlyn.
Namun, hal tersebut tidak mengurangi keseluruhan kualitas serial. Arcane tetap dianggap sebagai salah satu animasi terbaik sep dengan visual yang memukau.
Arcane musim kedua menjadi penutup kisah perseteruan antara Piltover dan Zaun. Dengan demikian, kisah region lainnya diharapkan dapat diangkat sebagai serial animasi karena kesuksesan yang didapat melalui Arcane musim pertama dan kedua.
Arcane membuktikan cerita berdasarkan video game, seperti League of Legends, dapat diminati oleh penonton secara umum.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Netflix