Kemudian, Yuval Abraham (jurnalis Israel) turut menyuarakan pendapatnya. Ia mengatakan bahwa kehidupannya dengan Adra sama sekali tidak setara.
"Kita hidup dalam rezim di mana saya bebas berdasarkan hukum sipil dan Basel berada di bawah hukum militer yang menghancurkan hidupnya dan ia tidak dapat mengendalikannya," kata Abraham, dikutip dari Variety, Selasa (4/3/2025).
Abraham juga menyebutkan bahwa konflik ini memiliki jalan yang berbeda, seperti hak-hak nasional yang didapatkan dari kedua rakyat (Palestina dan Israel).
"Ada jalan yang berbeda, solusi politik tanpa supremasi etnis, dengan hak-hak nasional bagi kedua rakyat kita," tambahnya.
Film dokumenter karya kolaborasi kreator Palestina dan Israel ini berawal terinspirasi dari kisah nyata sebuah keluarga Palestina diusir paksa oleh pemerintah Israel, dari rumah mereka yang berada di Tepi Barat.
Film ini tayang perdana di Berlin Film Festival tahun lalu, dan menjadikannya salah satu judul dokumenter yang paling populer di tahun ini.
Selain itu, film tersebut juga telah diputar di Festival Film Toronto, Vancouver, dan New York.
Penulis: Hilwah Nur Puspitawati
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Variety