Taylor Swift Jadi Subjek Mata Kuliah Psikologi di Universitas

Taylor Swift jadi subjek mata kuliah psikologi di universitas.

INDOZONE.ID - Arizona State University menjadikan Taylor Swift sebagai subjek mata kuliah baru, psikologi sosial. Mata kuliah itu akan menggali apa yang dapat dipelajari dari karier Taylor Swift.

Mata kuliah itu diberi nama Psychology of Taylor Swift — Advanced Topics of Social Psychology. Mata kuliah ini akan mulai ditawarkan pada musim gugur ini dan akan diajarkan oleh PhD Alexandra Wormley.

"Mata kuliah ini pada dasarnya menggunakan Taylor Swift sebagai contoh selama satu semester dari berbagai fenomena, gosip, hubungan, hingga balas dendam," ujar Alexandra Wormley.

"Kelas bukanlah seminar tentang seberapa besar kita menyukai atau tidak menyukainya, kita ingin bisa belajar tentang psikologi," sambungnya.

Baca Juga: Surprise! Taylor Swift Umumkan Rilis Album '1989 Taylor's Version' 27 Oktober Mendatang

Wormley menambahkan, dia akan menghubungkan tema dari berbagai album Swift dengan psikologi, salah satunya seperti album Reputation.

"Album keenam Taylor, Reputation adalah comeback-nya setelah menghilang dari sorotan karena konflik dengan Kim Kardashian dan Kanye West. Dia membalas dendam pada mereka dengan merilis album yang sangat sukses bersama dengan tur dunia," jelasnya.

"Para siswa mengetahui hal ini, tetapi apakah mereka tahu mengapa kita menyukai balas dendam? Apakah mereka tahu bagaimana kita melakukan balas dendam? Psikologi sosial dapat memberitahu kita," sambungnya.

Baca Juga: Agar Tetap Terhubung dengan Fans, Taylor Swift akan Bikin Album Sebanyak Mungkin Semampunya Sebagai Manusia

Taylor Swift semakin menjadi topik studi di banyak universitas di seluruh dunia. Pada Februari 2022 lalu, Clive Davis Institute of Recorded Music NYU meluncurkan kelas pertama tentang superstar yang diajarkan oleh penulis Rolling Stone, Brittany Spanos.

Pada Agustus lalu, University of Texas di Austin membuat kursus seni liberal baru berjudul Kontes dan Konteks Sastra - The Taylor Swift Songbook, di mana karya penyanyi dan penulis lagi dipelajari bersama orang-orang seperti Chaucer, Shakespeare, Wyatt, Coleridge, Keats, Dickinson dan Plath dengan teks wajib, termasuk empat album terbarunya.