Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Nottingham Trent University menunjukkan bahwa setengah Gen Z sering merasa cemas atau stress hampir setiap waktu.
Kemajuan teknologi dan informasi berkembang sangat pesat pada era ini, dimana belum pernah terjadi pada era-era sebelumnya. Kecemasan Gen Z berasal dari kekhawatiran tentang kehidupan yang bergerak terlalu cepat.
Melalui sebuah studi menunjukkan bahwa kekuatan nostalgia dapat memunculkan perasaan aman dan nyaman yang kuat. Itulah kenapa mendengarkan musik nostalgia jadi salah satu cara bagi Gen Z untuk mengurangi rasa cemas akan ketidakpastian di masa depan.
Baca Juga: Chord Gitar Koes Plus 'Kolam Susu', Lagu Jadul Masih Hits!
Kebiasaan Gen Z bernostalgia berasal dari kenangan masa kecil mereka yang terbatas. Selain itu, mereka juga mengharapkan budaya dari era yang belum pernah mereka alami secara langsung.
Ketertarikan Gen Z terhadap musik-musik nostalgia, pakaian-pakaian vintage, toko barang bekas dan piringan hitam, hingga kamera analog menjadi trend yang cukup ramai belakangan ini.
Melalui buku “Looking for Alaska” karangan John Green, ada sebuah kalimat “Membayangkan masa depan adalah semacam nostalgia”. Kemampuan seseorang untuk memprediksi masa depan bergantung pada kemampuannya mengingat masa lalu.
Baca Juga: 10 Lagu Nostalgia yang Paling Sering Didengarkan di Tahun 2010-an
Gen Z melihat masa lalu atau bernostalgia untuk menciptakan kenangan masa depan. Misalnya, seseorang yang menyukai musik nostalgia memiliki rencana untuk menonton konser dari band dengan kesukaannya di masa depan.
Gen Z menjadikan musik nostalgia sebagai salah satu hal positif untuk mengurangi kecemasannya akan ketidakpastian masa depan.
Itulah 4 alasan kenapa Gen Z menyukai musik nostalgia. Apakah kamu seorang Gen Z yang menyukai musik nostalgia?
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Nottingham Trent University