Baca Juga: 5 Rekomendasi Lagu Fujii Kaze, Solois asal Jepang yang Harus Masuk di Playlist Kamu
Hal yang cukup menarik dari King Gnu adalah mereka cukup sering bereksperimen menggunakan instrumen dan suara-suara yang tidak lazim dalam lagu-lagu mereka. Hal ini membuat lagu-lagu mereka mempunyai nuansa yang berbeda, seperti penggunaan toa sebagai mikrofon di lagu "Slumberland" dan "Tokyo Rendez-Vous", menciptakan nuansa baru dalam musik Jepang.
Walaupun digolongkan sebagai band rock, King Gnu sebenarnya merupakan band yang bermain dengan beragam genre musik.
Mereka dianggap sebagai eskperimentalis dalam bermusik karena tidak hanya bermain di satu aliran genre musik saja, tetapi mereka juga menjajal aliran genre musik lain seperti pop, elektronik, dan bahkan jazz. Ditambah dengan adanya dua vokalis sekaligus, yaitu Satoru Iguchi dan Daiki Tsuneta yang mempunyai karakter vokal berbeda membuat mereka lebih leluasa dalam membuat lagu.
Selain memiliki lagu-lagu dengan musikalitas yang tinggi, apa yang membuat mereka menonjol dan berbeda dari band lain adalah bagaimana mereka menghadirkan visualisasi dalam karya-karya mereka.
Banyak dari MV mereka yang menampilkan visual yang menarik dan unik, misalnya dalam MV "Sanmon Shosetsu", “Chameleon”, dan “Glass Window” mereka membuat konsep MV yang unik dan tidak hanya sebagai "formalitas" yang dibuat ala kadarnya saja, tetapi mereka juga mengedepankan sisi artistik dalam pembuatan MV-nya.
Bisa dibilang King Gnu merupakan rookie di skena musik Jepang, tapi dalam kurun waktu beberapa tahun ke belakang mereka berhasil mendapat panggung di industri musik, dan bahkan mereka sudah mulai menjajal panggung di luar Jepang. Ini sebagai penanda bahwa mereka sudah mulai diperhitungkan dan mendapat komunitas penggemar yang di luar Jepang.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Billboard