Synyster baru bergabung bersama A7X saat pembuatan EP "Warmness on the Soul", saat A7X merilis ulang lagu "To End the Rapture" dengan tambahan melodi gitar yang dimainkan oleh Synyster.
Kehadiran Synyster menjadi pelengkap A7X dalam pembuatan album perdananya, yaitu "Sounding the Seventh Trumpet".
Pada periode 2001-2003, A7X sempat beberapa kali berganti bassist. Setelah Justin Sane keluar dari band, ada 2 bassist yang sempat menggantikan posisinya, mereka adalah Matt Wendt dan Dameon Ash.
Kedua bassist itu juga keluar dari band, dan sejak saat itu, posisi bassist pun diisi oleh Johnny Christ sampai saat ini.
Sama seperti Synyster di album sebelumnya, Johnny Christ menjadi sosok pelengkap dalam pembuatan album kedua A7X yang berjudul "Waking The Fallen".
Synyster memiliki ciri khasnya sendiri sebagai gitaris. Dalam permainannya, Synyster mengaku terinspirasi dari beberapa gitaris ternama.
Di antaranya adalah Dimebag Darrell, Steve Vai, John Petrucci, Slash, Marty Friedman, Zakk Wylde dan beberapa legenda gitaris jazz seperti Django Reinhardt, Allan Holdsworth sampai Frank Gambale.
Synyster juga menyebut band Mr. Bungle dan Oingo Boingo sebagai band favoritnya.
Zacky Vengeance dan Synyster Gates
Karena teknik permainannya ini, Synyster pun sukses memboyong berbagai macam penghargaan, yaitu sebagai berikut.
Baca Juga: Sama-sama Rilis Karya, Azel RM dan Band Patras Siap Guncang Panggung Industri Musik Tanah Air
Dalam dokumenter A7X yang berjudul All Excess, Synyster menyebut kalau nama panggungnya ini merupakan ide dari The Rev.
Ketika itu, mereka berdua sedang bepergian membawa mobil dalam keadaan mabuk. Di tengah pembicaraan mereka, The Rev pun muncul dengan ide nama "Synyster Gates" untuknya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Wikipedia, MusicTech, Progarchives.com, Last.fm, Guitar.com, Revolver