Baca Juga: Kritik Pedas Fanny Soegi Soal Pembagian Royalti Lagu, Ungkap Ketamakan di Balik Band Soegi Bornean
"Justru sekarang kalian yang masih nge-Band dan banting harga jauh di bawahku dan masih pakai namaku. Aku masih baik, masih aku diemin," sambungnya.
Kemudian, Fanny menceritakan rasa sakitnya saat dirinya sedang berduka. Dia diharuskan tetap manggung dengan kata-kata yang menyakitkan.
"Aku masih ingat banget rasanya 7 harian Ibuku, aku diharuskan tetap manggung dengan kata-kata menyakitkan," ujar Fanny.
Lantaran dia ditinggal pergi untuk selama-lamanya oleh Ibunda tercinta, belum lagi harus menyikapi perlakuan tidak menyenangkan dari orang lain.
"Rasanya sakit hati banget dan harus kehilangan Ibuku di waktu yang bersamaan. Pernah ada di satu titik aku mau mengakhiri hidup karena betul-betul sendirian, tanpa Bapak dan Ibuk. Perlakuan kalian nggak akan aku lupakan seumur hidup. Kalian laki-laki patriarki, korup, betahisin," tambahnya.
Fanny lebih berani untuk mengambil keputusan dan tetap berpegang teguh pada keadilan.
"Sekarang aku nggak takut ancaman, aku perempuan, aku berpegang teguh keadilan," tutupnya.
Penulis: Nadya Mayangsari
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: X/@fannysoegi