INDOZONE.ID - Di tengah kemajuan teknologi dan budaya pop yang terus berubah, musik religi berhasil menghadirkan nuansa spiritual yang tetap segar dan mudah diterima.
Buat angkatan dulu, musik religi yang dirilis saat Ramadhan mudah diakses di televisi, radio, bahkan bisa dibeli versi fisiknya di toko musik terdekat. Namun di era sekarang, semua musisi bisa memanfaatkan platform yang tersedia dan dekat anak muda.
Platform seperti Instagram, YouTube, TikTok, dan Spotify memungkinkan para musisi religi untuk menjangkau audiens yang lebih luas dengan cara yang lebih interaktif dan menarik. Melalui YouTube, musisi dapat memposting video klip, konser live, atau konten behind-the-scenes yang memperkenalkan sisi personal mereka.
TikTok, dengan format video pendeknya, memungkinkan lagu-lagu religi untuk viral melalui challenge atau tren yang berhubungan dengan pesan positif.
Baca Juga: Yura Yunita Rilis Single Religi Jelang Ramadhan 2025 Bertajuk Tanda: Liriknya Menyentuh Hati!
Fenomena inilah yang dilakukan beberapa produsen musik, dalam hal ini label untuk memperkenalkan karyanya. Menurut Thoni Rizqi selaku A&R Marketing Promotion dari label musik Nagaswara, media sosial menjadi sarana untuk memperkenalkan salah satu rilisan terbaru yaitu single "Forgive Me (Marhaban Ya Ramadhan) dari Wali yang berkolaborasi dengan Mostafa Atef.
"Yang sudah keluar itu ada Wali yang kolab bersama Mustafa Atef, lagunya berjudul "Forgive Me (Marhaban Ya Ramadhan)," kata Thoni.
"Karena sekarang itu orang konsumsi hal baru, terutama musik itu lebih banyak disetir oleh Tiktok, akhirnya kita juga fokus untuk mengarahkan artis buat konten melalui Tiktok," tambahnya.
Selain berevolusi dalam pemasaran, pihak label dan musisi juga berkolaborasi untuk menyisipkan tema baru sebagai bentuk strategi pemasaran yang menyasar ke anak muda. Salah satu contohnya mengambil tema-tema yang relate dengan anak muda yang kemudian dikombinasikan dengan musik religi.
"Sebenarnya kita tetap menggunakan isu yang lagi ramai di era zaman sekarang. Misalnya seperti kesehatan mental, isu yang paling sering dibicarakan anak muda. Itu yang kita jadiin salah satu acuan, kita menargetkan pendengar-pendengar baru, masyarakat-masyarakat gen z yang berumur 18 sampai 24," ucap Thoni.
Baca Juga: De’Royal Rilis Single 'Labbaikallah', Lagu Religi di Hari Raya Kurban dan Ibadah Haji
"Jadi isu-isu yang kita bawa di lirik maupun jenis musiknya untuk dirilis di lagu religi itu tetap mengarah ke gen z dan millenials. Apalagi kalau kita melihat di sosial media itu, tak jarang banyak anak-anak gen z itu berani speak up apa yang mereka rasakan dan mereka pikirkan. Tentunya kita menggulung informasi tersebut yang akhirnya kita translate dan akhirnya kita produksi bersama artis-artis dari Nagaswara," tambahnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Wawancara