Sekilas mungkin terdengar agak seram ketika membaca judulnya. Tapi, jangan salah kaprah dulu guys. Film besutan Netflix ini, sama sekali nggak ada unsur horornya.
Justru menampilkan sisi humor yang receh dan moral value tentang kematian dari sudut pandang yang berbeda.
Disutradarai oleh Stephen Herek, film ini menyajikan cerita yang berulang kali diangkat ke beberapa film yaitu tentang arwah yang kembali lagi ke dunia untuk menyelesaikan “unfinished business” di dunia sebelum akhirnya pergi ke surga. Kira-kira apakah ada yang berbeda dari film kali ini?
Bercerita tentang seorang perempuan bernama Cassie (Victoria Justice) yang hobi berpesta, dan sahabatnya Lisa (Midori Francis) yang punya sifat sebaliknya. Malam itu, mereka pergi untuk merayakan ulang tahun Cassie.
Setelah semalaman berpesta dan mabuk-mabukan, Cassie kemudian mengajak Lisa untuk ikut ke pesta selanjutnya bersama dengan teman-temannya. Melihat kondisi Cassie yang sudah mabuk berat, Lisa menolak dan menyuruh Cassie untuk pulang.
Sampai akhirnya keduanya malah bertengkar di pinggir jalan. Kecewa dengan sifat sahabatnya, Lisa memilih untuk kembali ke apartemennya sementara Cassie lanjut berpesta dengan teman-temannya yang lain.
Sepulangnya ia dari pesta, Cassie berniat untuk meminta maaf pada Lisa karena sikapnya tadi. Tapi, saat ia mencoba untuk mengetuk kamar Lisa ternyata tidak ada jawaban. Akhirnya Cassie kembali ke kamarnya dalam kondisi mabuk berat.
Saat ingin ke kamar mandi dalam kondisi yang sempoyongan, Cassie nggak sengaja terpeleset yang menyebabkan kepalanya terantuk toilet dan meninggal.
Saat bangun, ia sudah berada di sebuah ruangan mewah dengan seorang wanita yang sedang menonton TV. Namanya Val, seorang malaikat penjaga “In Between” yaitu tempat dimana para arwah menunggu sebelum dipindahkan ke surga atau neraka.
Cassie yang awalnya belum sadar bahwa dirinya sudah meninggal, sontak kaget dan ketakutan. Sebagai “arwah penasaran”, Val memberikan sebuah misi kepada Cassie untuk memperbaiki kesalahannya kepada orang-orang terdekatnya, yaitu ayah, ibu, dan sahabatnya Lisa. Cassie harus bisa membantu ketiga orang tersebut dalam kurun waktu 5 hari saja.
Berhasil atau gagal, menjadi kunci penentu kemana Cassie akan dipindahkan ke surga atau neraka nantinya. Akhirnya, siap nggak siap, mau nggak mau Cassie pun harus mengunjungi ketiga orang tadi.
Selama setahun kepergian Cassie, kehidupan orang-orang terdekatnya telah berubah. Lisa jadi orang pertama yang ia kunjungi, terlihat makin sibuk dengan pekerjaannya. Ayahnya yang merupakan seorang instruktur yoga dengan aura yang positif berubah menjadi depresi dan mengurung diri di rumahnya. Sedangkan ibunya yang sudah berpisah dengan sang ayah, tampak bahagia bermain dengan anak perempuannya.
Sayangnya, ketiganya enggak bisa melihat dan berkomunikasi dengan Cassie. Lagi-lagi Lisa jadi orang pertama yang bisa berinteraksi saat Cassie nggak sengaja menyanyikan lagu favorit mereka. Lisa yang awalnya ketakutan, perlahan bisa menerima “keberadaan” Cassie.
Setelah kembali, Cassie menyadari beberapa tugas yang harus ia selesaikan. Untuk sahabatnya, Lisa, ia harus memotivasinya dalam urusan karir dan percintaan. Sedangkan ayahnya, supaya bisa menerima bahwa kematian Cassie merupakan takdir dan siap untuk kembali melakukan aktivitasnya sebagai seorang instruktur yoga.
Dan untuk ibunya, awalnya Cassie enggak merasakan adanya PR yang harus diselesaikan. Namun, melihat kedekatan sang ibu dengan saudara tirinya, ternyata hal itu nggak bisa dibawa ke surga. Sehingga, lewat sahabatnya Lisa, ia pun menyampaikan apa yang menjadi pertanyaan terbesar soal ibunya meninggalkan ia dan ayahnya.
Ternyata PR terbesarnya bukan hanya soal membantu ketiga nama tadi, tapi juga bagaimana Cassie bisa memaafkan semuanya.
Meski secara keseluruhan nggak ada cerita yang menarik selain daripada kisah yang mirip dengan film-film serupa lainnya. Ceritanya juga super ringan, jadi buat kamu yang mau nonton tanpa mikir berat, mungkin ini bisa jadi salah satu pilihan tontonan kamu di akhir pekan.
Selain itu, konflik yang ada sejak opening shot pun nggak begitu berarti, sehingga terlalu klise dan agak nanggung untuk dimunculkan. Bahkan, ending-nya pun terlihat “enggak banget”.
Tapi di satu sisi, film ini menyisipkan pesan moral yang nancep di hati. Enggak ada yang tahu soal waktu kematian.
Jadi, selagi masih hidup di dunia ini pergunakan waktu sebaik mungkin untuk berbuat baik, berkumpul bersama dengan keluarga dan kerabat tercinta.
Film ini bisa kamu tonton di layanan streaming Netflix, ya.
Happy watching!
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: