Selasa, 21 FEBRUARI 2023 • 15:04 WIB

Review "Unlocked": Kisah Kengerian Smartphone Hilang, Sayang Karakter Kurang Dieksplor

Author

Potongan adegan dalam Unlocked (Netflix)

Bagi kamu pecinta film Korea sudah bukan hal yang baru lagi kalau industri film Korea Selatan juga menyajikan cerita film bertema misteri, kriminal, thriller. Salah satu contohnya adalah film berjudul "Unlocked" yang menjadi trending di Twitter di Netflix baru-baru ini.

Film "Unlocked" tayang di netflix pada 17 Februari 2023 lalu yang dibintangi oleh Im Si Wan dan Chun Woo Hee dan menggaet beberapa aktor serta aktris korea ternama lainnya.

Sinopsis Film

Potongan adegan dalam Unlocked (Netflix)

Film ini diawali dengan kejadian mendebarkan ketika Na mi yang diperankan oleh Chun Woo Hee, seorang pekerja kantoran biasa di sebuah start up kehilangan ponselnya. 

Namun meski akhirnya dia mendapatkan benda itu kembali ke tangannya, hidup Na mi seketika berubah drastis dan merasakan ancaman-ancaman misterius. 

Di sisi lain, ada Joon Young yang diperankan oleh Im Si Wan yang ternyata mengambil ponsel Na Mi. Dia memanfaatkan ponsel Na Mi untuk melakukan kejahatan.

Ulasan Unlocked

Potongan adegan dalam Unlocked (Netflix)

Film dengan durasi 1 jam 57 menit 43 detik ini membuat hampir rata-rata para pengguna smartphone menjadi parno karena premis yang diangkat dari alur film ini tentang smartphone yang kini menjadi kebutuhan primer bagi kita.

Jalinan teknologi dan manusia menjadi tak terpisahkan membuat kita tidak bisa membayangkan bagaimana hidup tanpanya. Dalam sebuah studi mengungkap teknologi dan manusia saling ketergantungan hingga membuat hubungan kenyamanan dan konektivitas.

Baca Juga: Review Buku Atomic Habits: Perubahan Kecil yang Memberikan Hasil Luar Biasa

Adanya ponsel memberikan kemudahan bagi manusia dengan hanya sekali klik dapat bertransaksi, internetan tanpa henti, berfoto bersama orang-orang terdekat. Film "Unlocked" ini menyajikan bahwa medsos, gawai, atau internet bisa disalahgunakan. 

Dalam alur film ini tidak semata-mata tentang kehidupan Nami, ini pada dasarnya adalah komentar atas ketergantungan kita pada teknologi. Ini juga tentang trauma yang dialami seorang ayah ketika dia menyadari bahwa putranya mungkin terlibat dalam kejahatan keji dan tentang seorang pembunuh psikopat yang memiliki pola tetapi tidak memiliki motif.

"Unlocked" cukup dapat diprediksi. Kami telah menyaksikan terlalu banyak misteri pembunuhan (baik nyata maupun fiktif) tentang penguntit yang menggunakan data untuk mengancam korban untuk mengantisipasi bagaimana cerita tersebut akan terungkap. 

Sementara itu, alur pertama pada film ini seperti yang diharapkan, namun pada alur kedua terdiri dari scene tak terduga yang dibumbui.

Karakter yang kurang dieksplor

Potongan adegan dalam Unlocked (Netflix)

Sementara faktor sensasi meningkat menjelang akhir, namun masih kurangnya eksplorasi karakter. Masih ada beberapa karakter yang kurang menonjol hingga tidak terpautnya hubungan emosional antara penonton dan karakter dalam film.

Karakter pendukung yang penting, seperti ayah Nami dan sahabatnya, hampir tidak ditentukan, dan hubungan mereka dengan Nami tidak dieksplorasi di luar apa yang diperlukan agar narasi dapat berkembang. 

Ji-Man ayah dari Joon Young bisa jadi lebih dari sekadar seorang ayah dengan beberapa pandangan tajam yang tidak menghasilkan banyak hal. 

Hubungan Ji-man dan Jun-yeong juga layak mendapatkan gambaran yang lebih baik. Fokusnya hanya dalam menghasilkan sensasi dan kejutan pada cerita film, yang pada akhirnya mengakibatkan kurangnya kedalaman karakter. 

Meskipun demikian, para aktor cukup meyakinkan dalam perannya. Chun Woo-hee menggambarkan sisi Nami yang ceria dan pekerja keras. Yim Si-wan, nama populer di dunia K-drama, cukup meyakinkan sebagai psycho stalker.

Film "Unlocked" cukup menghibur, jika hanya sekedar untuk menonton tanpa harus mendeskripsikan karakter lebih detail apalagi film ini tidak terlalu menyajikan misteri yang begitu menegangkan.

Meskipun sebagai sebuah film, saya yakin "Unlocked" tidak membuka potensi penuhnya film tersebut berusaha terlalu keras untuk tidak dapat diprediksi. Sementara itu, filmnya lupa untuk fokus pada karakternya, yang pantas mendapatkan lebih dari sekedar cara untuk membantu kelanjutan cerita. 

Baca Juga: Dapat Review Jelek, Mungkinkah 'Ant-Man 3' Tembus Target Rp3,8 Triliun Secara Global?

Sungguh menggelitik bagaimana pembunuh psikopat itu tidak memiliki motif, seperti halnya pengguliran media sosial kami yang tidak berarti. Kurangnya motif semakin menambah kurangnya tujuan umum dalam kehidupan masyarakat. 

Kebanyakan orang hanya mengikuti rutinitas di mana media sosial adalah satu-satunya sumber hiburan, dan banyak yang tidak mengetahui perbedaan antara menjadi penggemar dan penguntit yang menyeramkan. 

Artikel Menarik Lainnya:

Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.

Z Creators

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: