Makoto Shinkai merupakan salah satu Pembuat Film animasi terkenal asal jepang, yang kembali merilis karya terbarunya di indonesia berjudul suzume no tojimaru yang tayang pada (8/3/2023) kemarin.
Menariknya, baru sehari penayangan film animasi tersebut berhasil meraih peringkat 1 sebagai film yang banyak diminati.
Makoto Shinkai sendiri dapat dikatakan sebagai maestro yang beberapa kali sukses menciptakan karya anime yang fenomenal dan gak kalah seru.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Anime Tema Slice of Life, Selipkan Banyak Pesan dan Nilai Kehidupan
Beberapa proyek film anime terbaik karyanya itu bahkan sukses membuat penonton meneteskan airmata dan hanyut dalam kisah sedih yang dihadirkan dalam ceritanya.
Nah, berikut ini adalah deretan film anime hasil karya makoto shinkai yang tak hanya menghadirkan kisah menyedihkan, namun juga mengandung pesan moral.
5 Film Anime Karya Makoto Shinkai Paling Sedih
1. Children Who Chase Lost Voices (2011)
Penggambaran tentang rasa kehilangan dan sakit dalam hidup bisa kamu tonton di film ini. Film yang mengisahkan petualangan seorang gadis bernama Asuna yang berusaha untuk mengembalikan nyawa seorang anak laki-laki dari tanah legendaris bernama Agartha.
Selama petualangannya, Asuna bertemu dengan banyak karakter yang mengalami kehilangan dan rasa sakit yang mendalam.
Karakter-karakter tersebut memiliki latar belakang dan cerita yang menyentuh hati, seperti seorang ayah yang merindukan anaknya yang telah meninggal atau seorang pria yang kehilangan kekasihnya.
Karakter-karakter ini bakal membawamu ke perjalanan emosional yang mendalam dan membuatmu ikut terharu.
Apalagi, film ini juga menampilkan adegan-adegan yang sangat menggugah hati dan diakhiri dengan pengorbanan besar dari salah satu karakter.
2. The Garden of Words (2013)
Garden of Words adalah film yang mengharukan karena menceritakan tentang kisah cinta yang terjadi di tengah kesepian dan perjuangan hidup.
Takao dan Yukino, dua tokoh utama dalam film ini, memiliki masalah dan perjuangan masing-masing dalam hidup mereka.
Takao ingin menjadi seorang pembuat sepatu yang handal, sementara Yukino mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupannya yang penuh tekanan.
Namun, keduanya menemukan penghiburan dan kebahagiaan saat bertemu di taman pada hari-hari hujan.
Mereka membangun hubungan yang penuh kasih sayang dan kepercayaan satu sama lain meski hanya bertemu pada waktu-waktu tertentu.
Ketika kisah cinta mereka terhalang oleh kenyataan hidup, bisakah kedua orang ini tetap bersama?
3. Your Name (2016)
Film animasi Your Name atau Kimi no Na Wa adalah salah satu karya terbaik Makoto Shinkai yang menjadi sangat populer di Jepang dan seluruh dunia. Film ini menceritakan kisah dua remaja yang tak sengaja bertukar tubuh dan hidup dalam kehidupan satu sama lain.
Mitsuha, seorang gadis sekolah menengah yang tinggal di pedesaan Jepang, tiba-tiba merasakan tubuhnya menjadi aneh dan akhirnya menyadari bahwa dia telah bertukar tubuh dengan Taki, seorang anak laki-laki yang tinggal di kota besar Tokyo.
Mereka berdua kemudian mencoba untuk memahami situasi mereka dan berusaha menjalani kehidupan satu sama lain.
Film ini berhasil memadukan unsur fantasi, drama, dan komedi dengan sangat baik. Visualnya yang indah dan musiknya yang memukau juga menjadi daya tarik tersendiri bagi penonton.
Your Name berhasil menggugah emosi penonton dengan ceritanya yang unik dan mengharukan.
Selain itu, film ini juga memiliki pesan moral yang sangat kuat tentang arti kehidupan, persahabatan, dan cinta. Your Name juga berhasil memperlihatkan perbedaan kehidupan di antara dua daerah yang berbeda di Jepang.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Anime Action 2023, Tontonan Seru Isi Waktu Luang
4. Someone's Gaze (2013)
Film berikutnya yang bisa menyentuh hati setiap penontonnya yaitu Someone’s Gaze. Film ini bercerita seputar anak perempuan bernama Aya Okamura yang mulai bekerja dan menjalani hidup secara independen.
Aya memilih hidup mandiri di Tokyo, meninggalkan sang ayah di rumah. Sementara itu, ibu mereka bekerja di luar negeri sehingga sang ayah sendirilah yang menempati rumah itu bersama kucing mereka yang bernama Mii-san.
Suatu malam, Aya pulang ke tempat tinggalnya usai seharian lelah bekerja. Ia pun mendapat telefon dari sang ayah yang ingin mengajak Aya makan malam bareng. Namun, Aya menolak dengan alasan masih bekerja.
Malam itu juga, sang ayah menelepon kembali dan mengabarkan kalau kucing kesayangan Aya, Mii-san mati. Kabar kematian itulah yang membawa Aya pulang ke kampung halaman.
Film ini berdurasi sangat pendek, yaitu sekitar 6 menit 44 detik. Namun, isinya sarat akan haru biru yang bisa bikin hatimu terenyuh.
Hubungan antara ayah dan putrinya yang canggung begitu terasa di sini, tapi di balik itu, kamu bisa belajar tentang betapa berharganya waktu yang bisa kamu luangkan untuk menemani orang tua.
5. Weathering With You (2019)
Film ini mengisahkan tentang seorang remaja laki-laki bernama Hodaka yang kabur dari rumahnya di sebuah pulau kecil dan pergi ke Tokyo. Di sana, dia bertemu dengan seorang gadis misterius bernama Hina, yang memiliki kekuatan untuk mengendalikan cuaca.
Film ini memadukan unsur fantasi, drama, dan romansa. Visualnya yang indah dan detail serta musiknya yang memukau akan membuat kamu terkesan dan merasa terlibat dengan cerita yang dibawakan.
Meskipun tema utama film ini adalah tentang cuaca, tapi ada banyak hal yang bisa diambil dari cerita ini, seperti persahabatan, pengorbanan, dan arti keluarga.
Nah, itu deretan film anime karya Makoto Shinkai. Kalau kamu perlu tontonan yang mengharu biru dan sarat akan makna kehidupan, karya shinkai ini bisa menjadi pilihan untuk kamu tonton. Jangan lupa siapin tisu ya!
Artikel Menarik Lainnya:
- 5 Series Anime Detektif Yang Penuh dengan Misteri, Dijamin Bikin Penasaran!
- 5 Rekomendasi Film Anime Studio Ghibli yang Menguras Air Mata, Wajib Siapin Tisu!
- 5 Rekomendasi Anime Genre Komedi di Tahun 2023, Sangat Menghibur!
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: