Mungkin masih ada yang ingat dengan kisah Tarzan di film Disney tempo dulu, tentang seorang pria yang hidup di hutan dan bersahabat dengan alam liar. Ternyata begitu banyak kisah yang mirip Tarzan di dunia nyata. Salah satunya adalah Tarzan asal Vietnam yang sempat viral beberapa tahun lalu.
Kisah Tarzan asal Vietnam ini sempat terkuah dalam dokumenter yang diunggah di akun Youtube Docastaway - Desert Island Experiences berjudul 'The Vietnamese Tarzan' yang dirilis 6 tahun lalu. Dalam kisahnya, sang 'Tarzan' sudah hidup di hutan sejak era Vietnam hingga 41 tahun, hingga akhirnya mengenal peradapan, lalu akhirnya meninggal dunia karena sakit.
Berikut kisah lengkapnya yang telah dirangkum Indozone dari berbagai sumber:
Sosok yang dijuluki Tarzan Vietnam: Hidup di hutan usai keluarganya dibom di perang Vietnam
Ho Van Lang, seorang pria asal Vietnam telah tinggal di dalam hutan belantara nyaris seumur hidupnya. Kisah terlihat dalam video dokumenter yang diunggah di akun Youtube Docastaway - Desert Island Experiences berjudul 'The Vietnamese Tarzan' yang dirilis 6 tahun lalu.
Baca Juga: Masalah Tarzan Srimulat dan PLN Berakhir Damai, Ini yang Harus Diperhatikan Masyarakat!
Ho Van Lang yang hidup terisolasi bersama ayahnya dan saudara laki-lakinya selama 41 tahun. dia tinggal di hutan distrik Tay Tra di provinsi Quang Ngai.
Kisah luar biasa Ho Van Lang berawal ketika mereka meninggalkan peradaban di tahun 1972 saat akhir Perang Vietnam. Ketiganya melarikan diri setelah bom yang dijatuhkan AS membunuh ibu beserta dua saudara kandung Ho Van Lang.
Sejak saat itu lah mereka menjadi Manusia Tarzan menghabiskan hari-hari di dalam rimba yang lebat tanpa satu orang pun yang tahu.
Kehidupan di dalam hutan: pakaian dari kulit pohon dan makan tikus.
Lantaran tinggal di hutan, ia pun hidup menyesuaikan dengan habitatnya. Semuat kebutuhan primernya mengandalkan apa yang mereka temui di hutan saat itu.
Mulai dari dimana mereka akan tinggal. Sang Tarzan asal Vietnam ini membuat tempat tinggal di dalam hutan. Layaknya Tarzan dalam film, ia mereka membangun rumah di atas pohon.
Sementara untuk kebutuhan sandang, ia kemudian membuat pakaian dari kulit pohon. Tak bertelanjang dada, namun menggunakan pakaian seperti kaos singlet dan celana dalam.
Sementara itu, untuk makan sehari-hari, ia makan dengan apa yang ada di hutan. Dalam dokumenter tersebut, Ho Van Lang berburu tikus serta kelalawar untuk dimakan.
Ditemukan pertama kali tahun 2015 oleh seorang fotografer asing.
Mereka ditemukan pertama kali pada tahun 2015 saat dilacak oleh seorang fotografer bernama Alvaro Cerezo.
"Mereka selalu melarikan diri ketika melihat orang dari kejauhan," kata Alvaro.
Setelah menyesuaikan diri dengan kehidupan di desa Vietnam pada tahun 2015, keluarga tersebut kembali memilih batas hijau hutan.
Ho van Lang tidak mengerti tentang perempuan.
Ho Van Lang sempat ditanya apakah ia mengetahui apa itu perempuan, yang dijawabnya bahwa ayahnya tidak pernah menjelaskan tentang itu kepadanya.
Ia melihat perempuan untuk pertama kalinya saat bermukim di desa di antara banyak penduduk.
"Lebih mengejutkan lagi, saat ini, meski mampu membedakan laki-laki dan perempuan, ia masih tidak tahu perbedaan penting antara mereka," terang Alvaro.
Hal tersebut terlihat dari wawancara antara Ho Van Lang dengan Alvaro di dokumenter tersebut.
Baca Juga: Kisah Tarzan, Pembunuh Kebal dari Gorontalo, Gak Mempan Dibrondong 107 Peluru!
Meninggal dunia usai mengidap kanker hati
Sosoknya akhirnya meninggal dunia pada 2021 lalu. Kabarnya ia meninggal dunia karena kanker hati.
Sebelumnya, ayahnya sudah meninggal dunia pada 2017 lalu setelah kesehatannya memburuk yang membuatnya diungsikan ke pedesaan terdekat.
Fotografer Alvaro Cerezo, yang juga teman Lang mengatakan penyebab kematian Lang kemungkinan terkait dengan makan makanan olahan dan terkadang minum alkohol setelah kembali ke peradaban.
Ho Van Lang pun meninggal dunia di usia 52 tahun.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: