INDOZONE.ID - Franchise Predator sudah dimulai sejak rilisnya film berjudul Predator yang rilis tahun 1987 dan dibintangi oleh aktor legendaris Arnold Schwarzenegger. Sejak saat itu, sudah dirilis beberapa sekuel dan prekuel untuk film ini. Sekuelnya antara lain Predator 2 (1990), Predators (2010), dan The Predator (2018). Bahkan beberapa kali terjadi cross-over antara Predator dengan para Xenophorm dari franchise Alien. Pada tahun 2022, rumah produksi 20th Century Studios merilis prekuel untuk keempat film sebelumnya, berjudul Prey.
Respon kritikus dan publik terhadap film Prey terbilang cukup baik. Yang biasanya sekuel atau prekuel suatu film akan terasa kurang dari film original pertamanya, Prey menyajikan nuansa baru dalam franchise ini. Prey mendapat rating 7,1 di platform IMDb, yang mana untuk ukuran film aksi dan bagian dari franchise, angka ini cukup baik.
Sinopsis
Berlatar tahun 1719 di daerah Amerika Utara, jauh sebelum Dutch (Arnold Schwarzenegger, Predator 1987) berjumpa dengan para Yautja (Predator), dikisahkan tentang sekelompok Indian Comanche yang menempati daerah itu. Naru (Amber Midthunder) adalah seorang remaja perempuan yang bermimpi menjadi pemburu yang hebat, yang mana lebih umum dilakukan oleh para Comanche laki-laki. Naru selalu kalah dalam bersaing dengan kakak laki-lakinya, Taabe (Dakota Beavers), dalam berburu.
Suatu hari, Naru merasakan ada keanehan dalam hutan mereka setelah ia melihat sesuatu di langit yang ia kira petir besar. Dengan niat untuk mencari tahu, Naru pergi ke hutan dan melihat hewan yang dibunuh dengan tidak wajar. Naru pun sadar bahwa ada makhluk lain di dalam hutan dengan peralatan canggih yang belum pernah ia liat sebelumnya.
Baca Juga: Sinopsis dan Review Film Once (2007): Perjuangan Musisi Jalanan untuk Meraih Mimpi dan Cinta
Naru juga harus berjumpa dengan para penjelajah dari Prancis yang memiliki niat jahat terhadap dirinya dan para Comanche. Bagaimanakah Naru akan selamat dari terkaman makhluk yang bisa membuat dirinya tak kasat mata itu? Apakah ancaman terbesarnya adalah makhluk itu atau para orang Prancis?
Review
Sebagai penggemar film pertamanya, berperang melawan Predator dengan latar hutan rimba tentu menampilkan kesan yang memorable. Dimulai dengan medan yang sulit, peralatan seadanya, dan suasana yang gelap dan sunyi, sungguh menambah kesan menegangkan saat menontonnya. Hal itu kembali dibawa ke film Prey ini.
Dengan berlatarkan hutan dan peralatan seadanya seperti kapak dan panah, akan membuat kita menantikan bagaimana Naru akan melawan Predator. Sosok Naru yang diperankan dengan baik oleh Amber ini sangat berhasil dalam membangun karakter jagoan yang meski memiliki kelemahan, namun unggul karena kecerdasannya.
Di-shooting di Calgary, Kanada, para aktor harus berlatih menggunakan senjata dan cara berkomunikasi dengan isyarat. Produser Prey yang bernama Jhane Myers adalah seorang Indian, yang berusaha memastikan keakuratan film ini secara unsur historisnya.
Adegan di film ini diambil dengan mengutamakan pencahayaan alami. Itu terlihat dari gambar yang sangat terasa natural. Pemandangan hutan, sungai, dan pegunungan sangat menghibur mata yang menonton. Rasa asri suara renyah pepohonan dan rumput tersampaikan dengan baik. Adegan keseharian para Comanche yang hidup di perkemahan dan berdampingan dengan hewan liar juga believeable.
Desain sosok makhluk Predator di film ini tidak jauh berbeda dengan yang selama ini kita tahu dari franchisenya. Namun, terdapat kesan “purba” pada kostum Predator yang satu ini yang mana merupakan sentuhan yang cocok dan tidak kalah membuat ngeri, mengingat film ini berlatar beberapa abad sebelum film pertama.
Plotnya berjalan dengan baik, tidak terburu-buru, dan sangat seru untuk diikuti. Kita juga dibuat penasaran, pertarungan seperti apa yang menanti Predator. Untuk penggemar film pertamanya, akan ada benang merah dari film ini. Kita tahu salah satu karakter di film Predator (1987) ada yang berdarah Indian. Salah satu karakter dari film Prey ini akan mengingatkan kita pada karakter tersebut.
Akhir kata, film Prey berhasil dalam mengobati rasa rindu penggemar franchise ini tanpa harus menggunakan tema yang lebih modern dan cenderung mudah ditebak. Dengan memberi nuansa yang baru dan tidak kalah seru, baik penggemar Predator maupun penonton kasual dapat menikmati film ini dengan baik. Karena merupakan prekuel, tidak perlu menonton keempat film pendahulunya sebelum menonton Prey. Justru film ini akan membuat kamu penasaran bagaimana jika pertempuran antara manusia dan Predator berlangsung di situasi yang berbeda-beda.
Film ini dapat disaksikan di platform Disney+. Siap ikut bertempur bersama Naru?
Z Creators: Milenia Rossa
Writer: Victor Median
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators