Minggu, 19 NOVEMBER 2023 • 17:30 WIB

Keajaiban Disney Hilang, Perusahaan Menanggung Rugi Lebih Dalam karena Dukung Israel?

Author

Disney alami kerugian mendalam.

INDOZONE.ID - The Walt Disney Company mengumumkan kinerja keuangan kuartal IV Tahun 2023. Dalam laporan keuangan tersebut, House of Mouse mencatatkan laba bersih sebesar US$264 juta atau 14 sen per saham.

Jumlah tersebut naik dari laba bersih di periode yang sama di tahun lalu yang sebesar US$162 juta atau 9 sen per saham.

Sementara pendapatan meningkat 5 persen menjadi US$21,24 miliar (Rp333,08 triliun), lebih rendah daripada perkiraan awal yang sebesar US$21,33 miliar. Dengan penurunan saham menurut Wall Street dari 82 sen menjadi 70 sen.

Penurunan pendapatan ini menjadi kedua kalinya yang dialami Disney selama dua periode berturut-turut. Di mana kerugian perusahaan utamanya disumbang oleh platform streaming online milik Disney, yakni Disney+, yang pada periode tersebut merugi hingga $387 juta atau sekitar (Rp6,08) triliun.

Sementara itu, jumlah pelanggan Disney+ pada kuartal IV 2023 tercatat bertambah hingga 4,1 juta. Dengan rincian total orang yang men-subscribe sebanyak 6,9 juta dan orang yang membatalkan subscribe sebanyak 2,8 juta.

Baca Juga: Walt Disney Berikan Bantuan Kemanusiaan untuk Israel Sebesar Rp31,8 Miliar

Meski memiliki nama besar, Disney+ selama ini memang belum menjadi platform yang menguntungkan bagi perusahaan.

"Pada periode yang sama tahun lalu aja, Disney+ mencatatkan kerugian hingga $1,5 miliar (Rp23,56 triliun). Ini berarti, tahun ini Disney+ mencatatkan laporan keuangan yang lebih baik,” tulis akun Instagram @bigalphaid, dikutip Minggu (19/11/2023).

Dengan kinerjanya ini, CEO Disney Bob Iger menargetkan Disney+ akan menjadi perusahaan yang menguntungkan pada 2024. Dengan free cash flow ditargetkan mencapai level sebelum pandemi, dari yang saat ini senilai US$3,4 miliar (Rp53,41 triliun).

Terlepas dari kinerjanya, baru-baru ini Disney mendapatkan ancaman boikot dari masyarakat dunia, menyusul aksinya yang memberikan donasi kepada Israel yang senilai US$2 juta (31,41 miliar). Donasi ini dilakukan House of Mouse saat Israel tengah gencar melancarkan serangan pada Gaza.

"Langkah Disney ini, membuat banyak orang kecewa dan menyerukan boikot untuk segala produk dan karya buatan Disney. Seruan boikot ini membuat film ciptaan Disney yang akan hadir di Bioskop terancam sepi," sambung @bigalphaid.

Baca Juga: Fans Harap Sabar! Walt Disney Kembali Undur Jadwal Tayang Live Action Snow White

Aksi boikot ini pun praktis membuat Film The Marvels hanya menghasilkan US$47 juta pada pekan pertama pemutarannya di Amerika Serikat.

Padahal, film terbaru dari Marvel Cinematic Universe (MCU) ini diperkirakan dapat meraup cuan hingga US$75 juta – US$80 juta di AS. Secara global, The Marvels hanya mengumpulkan US$63,3 juta, menjadikan perolehan totalnya menjadi US$110,3 juta

"Meskipun mencatatkan debut domestik terendah untuk MCU, The Marvels sekali lagi membuktikan pentingnya pasar internasional untuk Marvel," kata analis senior Comscore Paul Dergarabedian, melansir CNBC, Kamis (16/11/2023).

Writer: Putri Octavia Saragih


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Z Creators

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Z Creators