Senin, 20 NOVEMBER 2023 • 09:26 WIB

Festival Film JWCW 2023 Ditutup Dengan Pemutaran Film "Syahda" tentang Pengungsi Iran di Asutralia

Author

Festival film Jakarta World Cinema Week (JWCW) 2023 hari terakhir. (Istimewa)

INDOZONE.ID - Festival film Jakarta World Cinema Week (JWCW) 2023 yang digelar sejak 11 November secara resmi sudah ditutup. Sebagai penutup, film produksi asal Australia berjudul 'Syahda' diputar di CGV Grand Indonesia.

Ajang bertaraf internasional ini menyuguhkan 91 film dari 54 negara yang dapat ditonton dijaringan bioskop CGV Grand Indonesia dan secara daring di platform streaming KlikFilm.

JWCW kedua yang digelar selama seminggu ini juga memberikan apresiasi kepada film asal Yordania berjudul 'Inshaallah A Boy' dengan gelar Audience Award Winner di JWCW.

"Ada 33 orang yang nge-vote film ini (Inshaallah A Boy), (film) Monster, 27 orang. Tapi ini score-nya tinggi banget," ujar Shandy Gasella selaku Festival Director JWCW ketika ditemui di CGV Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Sabtu (18/11/2023).

Baca Juga: Kembali Digelar Untuk Kedua Kalinya, Festival Film JWCW Ke-2 Hadirkan 90 Film Dari 54 Negara

Film yang dibintangi Mouna Hawa, Haitham Omari, Yumna Marwan, Salwa Nakkara, Mohammad Al Jizawi, Eslam Al-Awadi dan Celina Rabab'a ini itu juga berhasil meraih pujian di Festival Film Cannes 2023 dan menjadi perwakilan resmi dari Yordania untuk Oscars 2024.

Festival film Jakarta World Cinema Week (JWCW) 2023 hari terakhir. (Istimewa)

Tak kalah menariknya, film penutup JWCW 2023 yang berjudul 'Syahda' mendapat atensi dari pecinta film Indonesia. Film yang bercerita tentang perjuangan pengungsi asal Iran di Australia disutradarai oleh Noora Niasari. Ia mengaku alami kesulitan untuk menemukan pemeran yang tepat untuk karakter anak kecil.

"Semua melalui proses casting, ada 100 orang yang casting untuk menjadi pemeran si anak kecil tadi dan terpilihlah si bocah ini, hasilnya pun memuaskan. Proses reading selama 2 minggu dengan pelafalannya," jelas Noora Niasari yang hadir dalam penutupan JWCW 2023.

Sebagai sutradara, bagi Noora Niasari, film Syahda merupakan tantangan tersendiri. Lantaran film yang mengangkat kisah seorang ibu muda bersama anaknya yang berusia sekitar 6 tahun asal Iran mencari perlindungan di tempat penampungan di Australia ini merupakan kisah nyata yang dialami Noora Niasari bersama ibundanya.

Baca Juga: Kembali Digelar Untuk Kedua Kalinya, Festival Film JWCW Ke-2 Hadirkan 90 Film Dari 54 Negara

"Prosesnya cukup menantang, bahwa aku harus kembali menghadapi momen itu. Aku kembali ke masa kecil, ya itu berat. Tapi alasan aku membuat ini, ya ini merepresentasikan banyak hal, aku mau perempuan tidak lagi hidup dalam diam," papar Noora Niasari.

Noora menambahkan, pesan dari film garapannya ini bukan hanya sekedar pengusiran pengungsi asal Iran yang mencari suaka disebuah negara.

"Bukan semata bicara soal 'pengusiran' (pengungsi asal Iran), tapi bagaimana perempuan muslim keluar dari kasus KDRT," tandasnya.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: