Rabu, 31 JANUARI 2024 • 12:30 WIB

Analog Squad: Membaur Dalam Keseruan Kehidupan Palsu, Menemukan Makna Sejati Keluarga

Author

Serial Analog Squad.

INDOZONE.ID - Apa arti keluarga untukmu? Apakah itu terkait dengan darah ataukah mereka yang tiba-tiba muncul dalam perjalanan hidupmu?

Di dalam kisah Analog Squad, kita akan menjelajahi konsep kekeluargaan yang tak terikat pada garis keturunan, namun tumbuh kuat dari ikatan-ikatan yang tak terduga.

Tayang perdana di seluruh dunia pada tanggal 7 Desember, Analog Squad merupakan serial yang penuh emosi, mengisahkan peristiwa-peristiwa menggelitik dari sebuah keluarga tiruan di tengah perubahan dunia memasuki milenium baru.

Baca Juga: Angkat Tema Kehidupan dan Persahabatan, Film Thailand Not Friends Bakal Jadi Persembahan Sinematik di 24 Januari

Sinopsis

Pond (Nopachai “Peter” Jayanama), seorang yang telah lama meninggalkan rumah setelah pertengkaran dengan ayahnya, mendapati dirinya dihadapkan dengan permintaan ibunya untuk kembali bersama keluarganya dalam menghadapi kematian ayahnya.

Dengan menyimpan rahasia tentang kehidupan pribadinya yang berubah, Pond bersama mantan pacarnya, Lily (Namfon Kullanut), dan dua rekannya, Keg (JJ-Krissanapoom Pibulsonggram) dan Bung (Primmy-Wipawee Patnasiri), membuat rencana tak terduga untuk memenuhi permintaan tersebut.

Namun, perjalanan mereka bukan hanya tentang berpura-pura; melalui keluarga bohongan ini, mereka menemukan makna sejati dari kebersamaan dan pengertian.

Debut Nithiwat sebagai sutradara serial

Nithiwat Tharatorn, atau Ton, adalah sutradara, penulis skenario, dan produser film terkenal Thailand. Dikenal melalui film-film komedi dan drama romantis seperti "Fan Chan" (2003) dan "Teacher’s Diary" (2014), Ton membuat debut dalam serial drama dengan "Analog Squad".

Menurutnya, dalam membuat sebuah serial setiap episode harus memiliki puncaknya sendiri, tidak berakhir dengan satu resolusi tunggal, dan ceritanya tidak bisa disajikan secara linear.

Debutnya menunjukkan bahwa Ton tetap menghadirkan tantangan baru dalam kariernya yang sudah sukses di dunia perfilman.

Setiap keluarga memiliki rahasia

Serial Analog Squad, meskipun bermula dari konsep keluarga sewaan, menghadirkan narasi yang lebih kompleks.

Masing-masing karakter di dalamnya menyimpan rahasia, dengan berusaha menyembunyikan informasi-informasi tersebut sehingga menciptakan kesan kehidupan yang terlihat baik-baik saja.

Penggunaan "kebohongan" dalam cerita ini mengungkap detail-detail karakter, menimbulkan konflik perasaan saat mereka dihadapkan pada pertentangan antara keluarga tiruan dan keluarga asli.

Dibintangi aktor-aktris berbakat Thailand

Serial Analog Squad menampilkan sejumlah aktor dan aktris berbakat Thailand seperti Nopachai "Peter" Jayanama, Namfon Kullanut, JJ-Krissanapoom Pibulsonggram, dan Primmy-Wipawee Patnasiri.

Keahlian mereka dalam membawakan peran menciptakan penampilan realistis dan manusiawi, membangun chemistry yang pas di antara karakter-karakter yang mereka perankan.

Peter sebagai Pond sukses membawa kesan misterius dengan hati-hati dan raut wajah yang lempeng, sementara Namfon memberikan kehangatan dan kelembutan sebagai Lily, peran Ibu dan Istri.

JJ dan Prim, berperan sebagai Keg dan Bung, memisahkan kehidupan nyata mereka dengan peran saudara yang akrab dalam keluarga palsu, menciptakan kesan canggung yang perlahan-lahan berkembang menjadi kehangatan keluarga.

Terinspirasi dari kisah nyata

Dikutip dari situs netflix, Nithiwat Tharatorn (Teacher’s Diary, Dear Galileo and Seasons Change), sutradara sekaligus yang ikut menulis cerita ini terinspirasi dari sebuah berita di Jepang yang menceritakan bagaimana seorang pria direkrut untuk menjadi ayah palsu bagi beberapa keluarga yang berantakan.

Semakin lama menghabiskan waktu bersama, pria tersebut mulai merasakan ikatan emosional terhadap keluarga-keluarga tersebut.

Nithiwat mengatakan, terkadang pria tersebut sampai tak bisa membedakan mana hubungan nyata dan mana hubungan yang dibuat-dibuat.

Cerita ini lah yang kemudian membuat Nithiwat merenungi kembali tentang arti sebuah keluarga dan menjadi pondasi cerita Analog Squad.

Mengambil latar tahun 1990-an

Ton memilih tahun 1999 sebagai latar belakang untuk serial Analog Squad. Tahun ini merepresentasikan transisi dari era analog ke milenium baru yang penuh kesan.

Serial ini memanjakan penonton dengan elemen-elemen nostalgia seperti pager, tamagotchi, kamera film, VHS, dan lainnya yang melibatkan para tokoh.

Penggunaan barang-barang tersebut dipadukan dengan latar tempat syuting di provinsi Phang Nga, yang membawa nuansa kuat tahun 90-an.

Baca Juga: 10 Drama dan Film Romcom Thailand Terbaik, Bikin Salting!

Menurut Ton, periode ini cocok untuk cerita keluarga tiruan, mengingat pada waktu itu komunikasi lebih terbatas, dan kehidupan lebih pribadi karena konektivitas belum sekuat sekarang.

Writer: Victor Median


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Netflix