Plaza Indonesia Film Festival 2024 Tampilkan 7 Karya Terbaik Sineas, Ada Film Sara yang Dibintangi oleh Asha Smara Darra
INDOZONE.ID - Pecinta film festival tentunya akan berbahagia. Pasalnya, ada 7 karya terbaik dan terakurasi yang akan hadir di Plaza Indonesia mulai dari tanggal 20-23 Februari 2024.
Plaza Indonesia Film Festival (PIFF) akan menayangkan tujuh film dari berbagai negara, mulai dari Amerika Serikat, Finlandia, Korea Selatan, Tunisia, termasuk Indonesia.
Festival yang dimulai sejak tahun 2015, kini hadir kembali dengan tema Love Mosaic A Cinematic Celebration of Human Connection, yang ketujuh filmnya telah menerima penghargaan di kancah internasional.
Baca Juga: Festival Film JWCW 2023 Ditutup Dengan Pemutaran Film Syahda tentang Pengungsi Iran di Asutralia
Beberapa film festival terbaik yang tayang di antaranya, Sara, Women from Rote Island, In Our Days, Ratu Adil, Four Daughters, Fallen Leaves, dan The Zone of Interest.
Film yang diakurasi oleh Sugar dan Lia sebagai film programmer ini memiliki gaya sinematik yang khas dan cocok ditonton sebagai film festival.
Mereka mengungkapkan bahwa pesan dalam film-film tersebut akan lebih tersampaikan apabila penonton berkesempatan untuk menyaksikannya lewat penayangan di bioskop.
Film Sara sebagai Gambaran Kehidupan Transpuan dengan Manusia Lainnya
Sebagai salah satu film yang berhasil debut di Busan International Film Festival dan meraih nominasi terbaik di ajang Festival Film Indonesia (FFI), film Sara telah melakukan premiere di Jakarta pada Selasa (20/02/2024) termasuk di Plaza Indonesia Film Festival (PIFF) 2024.
Sara merupakan persembahan dari rumah produksi Bosan Berisik Lab, yang ditulis dan disutradarai oleh Ismael Basbeth dan diproduseri oleh Charlie Meliala dan Lyza Anggraheni.
Film Sara juga didukung oleh Pusbang Film - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atau Kemendikbudristek.
Film ini menceritakan perjalanan seorang transpuan bernama Sara sekembalinya dari perantauan ke kampung halamannya untuk merawat sang ibu.
Sara harus mengemban luka dan derita dalam batin mengingat dirinya adalah transpuan. Eksistensinya dalam kehidupan bermasyarakat pun juga sering dipertanyakan.
Ceritanya dibuat begitu sederhana namun mendalam dan penuh haru. Film yang diperankan oleh Asha Smara Darra sebagai Sara begitu mewakili eksistensi transpuan dan hubungan kemanusiaannya dengan sahabat lama Sara yang bernama Ayu (Mian Tiara).
Karakter Ayu dibuat begitu hangat dan sederhana, mewakili bentuk kemanusiaan, dimana Ayu yang telah lama tidak melihat Sara, setia membantu dan mendampingi Sara dalam keadaan sulit.
Cerita Sara didukung pula oleh beberapa talenta mumpuni, termasuk Christine Hakim sebagai karakter Muryem, ibunda Sara. Mian Tiara sebagai Ayu, sahabat masa kecil Sara. Jajang C. Noer berperan sebagai Saidah, ibunda Ayu, dan Landung Simatupang menjadi Ustad Said, sahabat ayah Sara.
Film Sara diharapkan menjadi gambaran kehangatan manusia dan sosok ibu yang luar biasa mencintai anak dan keluarganya hingga akhir hayat.
Baca Juga: INDODAX Short Film Festival 2023 Sukses Digelar, Dorong Sineas Muda Berkreasi Tanpa Batas
"Kita ini sama, ujian-ujian yang datang pada kita ini adalah ujian juga untuk yang ada di sekeliling kita. Jadi harapan kami dari film Sara ini adalah kita bisa sama-sama merasakan, dan supaya perbedaan tidak menjadi alasan untuk tidak saling tolong-menolong," kata produser film Sara, Lyza Anggraheni.
Writer: Victor Median
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan