INDOZONE.ID - Film horor adalah genre yang dikenal dengan kemampuannya untuk menghadirkan ketegangan, kejutan, dan ketakutan pada penonton. Walaupun begitu, skala kengerian sebuah film selalu bersifat subjektif.
Tetapi, menurut penelitian terbaru dalam The Science of Scare 2024, lima film horor berikut ini telah mencatatkan dampak psikologis dan fisiologis yang luar biasa pada penontonnya.
Nilai dari film-film ini dihitung berdasarkan tingginya detak jantung per menit (BPM) dan rendahnya varian detak jantung (HRV).
Baca Juga: 12 Rekomendasi Drakor Action Kriminal Terbaik: Seru dan Bikin Deg-degan!
Untuk setiap detak jantung per menit, semakin tinggi angkanya, semakin cepat film tersebut memompa darah penonton.
Sementara varian detak jantung mengukur waktu di antara setiap detak jantung. Semakin rendah varian detak jantung, semakin besar pula stres yang dialami oleh penonton.
Setelah mengumpulkan rata-rata peningkatan detak jantung BPM dan penurunan HRV, kedua nilai tersebut digabungkan untuk menghasilkan nilai Science of Scare dengan angka 100 sebagai nilai tertinggi. Sebagai perbandingan, film Shrek memiliki nilai sebesar 3 dari 100.
Baca Juga: Usai Lovely Runner”, Song Geon Hee Siap Tampil Sebagai Cameo di “Family by Choice”
Berikut adalah lima film horor dengan nilai Science of Scare tertinggi:
5. The Conjuring (88)
Film horor karya James Wan ini mengisahkan tentang penyelidikan paranormal yang dilakukan oleh Ed dan Lorraine Warren terhadap keluarga Perron yang dihantui oleh roh jahat.
Penggunaan elemen klasik horor seperti suara-suara aneh, benda yang bergerak sendiri, dan penampakan-penampakan menambah atmosfer menakutkan dari film ini.
Baca Juga: Benarkah Aktor James Bond ke-7 Tidak Lagi Berkulit Putih? Ini Faktanya
4. Insidious (90)
Insidious, yang juga karya James Wan, mengisahkan tentang pasangan suami istri yang putranya secara misterius masuk dalam keadaan koma dan menjadi wadah bagi berbagai entitas iblis di alam astral.
Salah satu aspek yang membuat film ini menakutkan adalah cara James Wan membiarkan imajinasi penonton berkembang tanpa memberikan terlalu banyak penjelasan.
3. Skinamarink (91)
Film horor eksperimental karya sutradara Kyle Edward Ball, Skinamarink, menceritakan tentang dua anak kecil yang terbangun pada malam hari dan terperangkap dalam rumah mereka sendiri karena menghilangnya orang tua mereka, jendela, pintu dan barang rumah lainnya.
Tanpa alur cerita yang jelas dan dengan pengambilan gambar yang cenderung abstrak, Skinamarink berhasil membuat penonton merasa ikut terperangkap dalam rumah tersebut.
2. Host (95)
Disutradarai oleh Rob Savage, Host bercerita tentang sekelompok teman yang melakukan sesi video call selama pandemi COVID-19.
Mereka tanpa sengaja membuka pintu untuk kekuatan jahat yang mulai menghantui mereka.
Penggunaan format layar yang terbagi dan sudut pandang yang terbatas membuat penonton merasa seolah-olah ikut terjebak dalam ruang virtual Zoom dalam film tersebut.
1. Sinister (96)
Film garapan Scott Derrickson ini berhasil meraih gelar film horor paling menakutkan dengan nilai tertinggi.
Sinister mengisahkan seorang penulis yang menemukan rekaman video misterius yang menunjukkan kejadian-kejadian mengerikan, yang akhirnya membawanya pada teror yang tak terduga.
Penggunaan POV video amatir yang mengerikan dan penampakan yang menyeramkan sangat efektif dalam menciptakan ketakutan para penonton.
The Science of Scare memberikan wawasan menarik tentang bagaimana film horor dapat mempengaruhi reaksi psikologis dan fisiologis kita.
Kelima film ini layak masuk dalam daftar tontonan wajib bagi para pecinta horor karena berhasil membuat penonton merasa ngeri dan takut sepanjang durasi film.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Money Supermarket