INDOZONE.ID - Netflix kembali menghadirkan serial terbaru berjudul Adolescence. Serial asal Inggris ini mengulik sisi gelap kejahatan remaja.
Dengan hanya empat episode, serial ini mengikuti kehidupan keluarga Miller yang mendadak berantakan ketika si bungsu, Jamie (Owen Copper), ditangkap polisi atas tuduhan pembunuhan.
Lalu, sebagus apa serial Adolescence sehingga layak mendapat predikat sempurna meski hanya dengan empat episode saja? Berikut ulasannya.
Review Serial Adolescence
Adolescence adalah serial 4 episode yang benar-benar luar biasa secara teknis, emosional, dan juga mengerikan.
Setiap episodenya diambil dengan ONE LONG TAKE, tanpa cut, tanpa putus.
Ceritanya tentang Jamie, bocah 13 tahun yang ditangkap karena membunuh temannya sendiri.
Tapi ini bukan tipe cerita who done it, melainkan why done it, bukan soal siapa pelakunya, tapi kenapa itu bisa terjadi.
Serial ini menggali lebih dalam soal motif di balik kasusnya. Kok bisa anak-anak sampai melakukan hal sekejam itu?
Apa peran orang tua juga ikut berpengaruh? Dan yang lebih serem, seberapa mengkhawatirkannya kondisi sekarang?
Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Action Netflix yang Wajib Kamu Tonton
Dari awal, kita langsung disuguhi adegan penggerebekan yang bikin merinding. Rumah yang penuh keributan, emosi yang memuncak sejak menit pertama.
Serial ini udah ngegiring kita buat percaya kalau Jamie cuma anak biasa, yang gak mungkin nyakitin siapa pun.
Seperti ayahnya, Minton, yang awalnya yakin banget anaknya gak bersalah sampai akhirnya semua terasa seperti pukulan telak.
Bisa dibilang episode dua itu masterpiece secara teknis. Interaksinya natural banget, bahkan adegan-adegan di sekolah terasa realistis.
Dan sepanjang episode, sulit berhenti mikirin gimana cara nge-shoot ini semua, terutama momen di jendela dan menjelang ending. Sulit percaya kalau ini benar-benar one take.
Shout-out buat Owen Cooper, debut aktingnya langsung lawan aktor senior kayak Erin Doherty di episode 3.
Pas dia mulai teriak-teriak, vibe-nya berubah total. Serem, kayak lagi berhadapan sama bibit-bibit psikopat.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Film Thriller Barat di Netflix, Wajib Ditonton!
Ini episode yang butuh ekstra fokus karena kunci dari “kenapa” semuanya terjadi ada di sini.
Masuk ke episode terakhir, disini bener-bener heart-breaking. Awalnya terasa hangat, penuh nostalgia, ada momen ketawa-ketiwi, tapi dalam sekejap semuanya berubah jadi amarah dan rasa bersalah yang menghantam keras.
Fokusnya bergeser ke orang tua Jamie beban emosionalnya berat banget, menular, dan susah dilupakan.
Dengan durasi sekitar satu jam per episode, dialog yang padat, dan penyutradaraan yang solid, serial ini jauh dari kata membosankan.
Semua aktornya juga tampil maksimal. Kalau tahun ini Adolescence gak menang banyak di Emmy, bakal kaget banget!
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Amatan