Selasa, 20 MEI 2025 • 14:15 WIB

Review Bono: Stories Of Surrender: Sebuah Monolog Musik yang Jujur tapi Aneh

Author

Bono: Stories Of Surrender(Sumber:empireonline.com)

 

INDOZONE.ID – Buat kamu penggemar Bono atau U2, film ini bisa jadi sajian spesial yang mengulik sisi personal sang vokalis legendaris.

Bono: Stories Of Surrender bukan sekadar dokumenter biasa.

Ini adalah versi film dari pertunjukan panggung satu orang milik Bono, yang diadaptasi dari memoarnya sendiri berjudul Surrender: 40 Songs, One Story.

Disutradarai oleh Andrew Dominik, film ini menyajikan pengalaman monolog musikal dalam visual hitam-putih yang kontras dan tajam.

Baca Juga: Review Dear Hongrang, Drakor Saeguk Terbaru dengan Akhir Nyesek

Bukan Sekadar Konser atau Dokumenter

Berbeda dengan dokumenter tradisional, kamu tidak akan menemukan arsip video lama, foto masa kecil, atau cuplikan awal karier U2.

Stories Of Surrender lebih mirip pertunjukan seni pertunjukan (performance art), di mana Bono tampil di atas panggung hampir kosong, berbicara tentang kehidupannya, merenungkan masa lalu, dan menyanyikan lagu-lagu hits-nya dalam versi minimalis.

Di balik penampilannya yang nyentrik, Bono menunjukkan kesadaran diri yang mengejutkan.

Ia bahkan menyebut pertunjukannya sebagai “perenungan diri yang konyol,” dan secara terbuka menerima label "munafik" saat membahas kiprahnya dalam aktivisme, mengingat statusnya sebagai miliarder.

Antara Puitis dan Canggung

Kamu mungkin akan tersentuh saat Bono mengenang mendiang ayahnya lewat dialog yang emosional.

Tapi, beberapa bagian terasa janggal dan membuat penonton mengernyit.

Mulai dari imitasi dramatis Luciano Pavarotti, cerita panjang soal Putri Diana, hingga adegan paling aneh: Bono berdansa dan menyanyikan lagu romantis kepada kursi kosong yang mewakili istrinya.

Panggung yang minim properti mungkin berhasil menciptakan kesan intim saat disaksikan langsung, tapi saat difilmkan, atmosfernya terasa datar dan kurang hidup.

Baca Juga: Review 'Another Simple Favor': Sekuel dengan Latar Mewah Tapi Penulisannya Lemah

Meski begitu, film ini tetap terasa tulus—Bono memperlihatkan betapa besar cintanya terhadap musik, keluarga, dan perjuangan sosial yang ia jalani.

Buat Penggemar, Ini Sajian Khusus

Kalau kamu sudah lama mengagumi Bono, film ini bisa jadi suguhan penuh makna.

Lewat kisah asal muasal lagu-lagu U2 dan versi stripped-down yang diiringi musisi klasik, kamu akan menyelami sisi lain dari sang vokalis.

Namun, jika kamu belum familiar atau bahkan kurang tertarik pada sosoknya, film ini mungkin tidak akan mengubah pandanganmu.

Setidaknya, film ini tidak otomatis muncul di iPhone kamu seperti album Songs Of Innocence yang dulu jadi kontroversi.

Baca Juga: Review Drakor Weak Hero Class 2: Aksi Lebih Intens Tapi Persahabatan Memudar di Tengah Kekerasan

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Empireonline.com