James Cameron dengan replika Terminator yang bertema AI
INDOZONE.ID - Maraknya teknologi AI berlebihan telah diprotes oleh para pekerja seni di Hollywood belakangan ini. Meskipun sejatinya prediksi ini sudah diungkap dalam karya-karya film dari jaman dulu oleh para filmmaker kenamaan.
Salah satunya James Cameron yang telah mengungkapkan pandangannya mengenai bahaya penggunaan berlebihan AI (Kecerdasan Buatan) dalam produksi film Hollywood.
Dalam wawancara bersama CTV News, sutradara asal Kanada ini mengaku telah memperingatkan mengenai bahaya AI sejak saat ia menggarap film Terminator pada tahun 1984.
Baca Juga: Netflix Dikabarkan Tengah Garap Serial Anime Dari Film Terminator
"Saya sudah memberi peringatan pada kalian pada tahun 1984, tetapi kalian tidak mendengarkan," kata Cameron seperti yang dilaporkan oleh CTV News.
The Terminator adalah film yang disutradarai oleh James Cameron dan ia juga ikut menulis naskahnya bersama Gale Anne Hurd. Film ini mengisahkan tentang seorang pembunuh cyborg (Arnold Schwarzenegger) yang dikirim dari tahun 2029 ke tahun 1984 untuk membunuh Sarah Connor (Linda Hamilton), yang diyakini memiliki anak yang akan menyelamatkan umat manusia dari kepunahan.
Film tersebut melibatkan konflik dengan Skynet, sistem kecerdasan buatan revolusioner yang dibangun oleh Sistem Cyberdyne untuk SAC-NORAD dan bertujuan memusnahkan manusia.
Baca Juga: James Cameron Buka Suara soal Tragedi Hilangnya Kapal Selam Wisata Titanic
Pandangan Cameron tentang penggunaan AI secara intensif mengacu pada salah satu protes utama yang dikeluarkan oleh asosiasi aktor Hollywood Screen Actors-American Federation of Television and Radio Artists (SAG-AFTRA) selama aksi mogok.
Asosiasi aktor tersebut menyatakan bahwa studio Hollywood sering menggunakan kecerdasan buatan seperti CGI dan deepfake tanpa persetujuan sebelumnya, sehingga melibatkan peran aktor dalam film secara tidak langsung.
Bagaimana menurutmu?
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: CTV News