Seringkali anak-anak menganggap kartun itu lucu dan tertawa terbahak-bahak melihat kejenakaan tokoh kartun tersebut. Tertawa merupakan penghilang stres yang baik dan dapat menjadi pembangun kepercayaan diri.
Hal ini juga meningkatkan kekebalan tubuh dan menyebabkan pelepasan hormon endorfin yang membuat kita memiliki perasaan positif.
Melalui kartun, kita dapat mengajari anak tentang adat istiadat, tradisi, sejarah, dan mitologi setempat. Misalnya, menonton film kartun tentang Fabel Aesop atau Panchatantra dapat mengajarkan anak tentang moral yang baik, kebaikan, dan kasih sayang.
Baca Juga: Bernostalgia Dengan Nonton Film Kartun Tahun 90-an Yuk Guys
Ilustrasi efek menonton kartun bagi perkembangan anak.
Meski memiliki banyak manfaat positif bagi anak, namun menonton kartun juga memiliki efek yang bersifat negatif terhadap perilaku dan perkembangan anak. Berikut beberapa efek negatif kartun terhadap anak.
Menonton film kartun yang mengandung kekerasan dapat mendorong anak untuk melakukan kekerasan di dunia nyata. Selain itu, anak-anak mungkin percaya bahwa tidak ada seorang pun yang terluka atau merasa sakit karena karakter dalam film kartun dapat lolos tanpa cedera setelah mengalami kekerasan atau kecelakaan.
Misalnya, karakter dalam Tom and Jerry, The Road Runner, dan Oggy and the Cockroaches yang sering kali saling memukul atau menyebabkan satu sama lain jatuh dari ketinggian tanpa akibat yang nyata.
Ada beberapa kartun yang menampilkan karakter yang menunjukkan perilaku kasar atau tidak patuh terhadap guru atau orang yang lebih tua.
Anak-anak mungkin meniru perilaku ini dan menantang orang tua atau guru mereka ketika mereka sedang didisiplinkan atau dinasehati karena berperilaku buruk.
Kartun seringkali memuat bahasa yang tidak pantas untuk anak-anak. Karena anak-anak mudah terpengaruh, mereka mungkin mulai menggunakan bahasa buruk yang mereka pelajari dari kartun di kehidupan nyata.
Ada bebertapa kartun yang mendorong perilaku antisosial dan memberikan pesan yang salah kepada anak. Bahkan ada beberapa kartun yang mengandung sindiran seksual, mendorong agresi, dan mendorong perilaku nakal.
Hal ini dapat mempengaruhi perilaku anak dan membuat mereka berpikir bahwa bersikap agresif, manja, atau melakukan kekerasan adalah hal yang wajar.
Terlalu banyak duduk di depan layar menonton kartun dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan akibat kurangnya aktivitas. Hal ini dapat memicu terjadinya obesitas, masalah penglihatan, dan kekurangan nutrisi akibat kebiasaan makan yang buruk.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators