Sang ayah yang berperan penting dalam keluarga ini yang memaksakan kesemua anggota keluarga untuk tetap normal. Begitupula Haru, yang masih trauma saat kematian kakaknya memutuskan menjadi petuga pengisi vending machine, yang selalu dihantui masa lalunya atas persitiwa tersebut.
Namun kehidupan normal ini yang menjadi perpecahan di antara anggota keluarga. Ketika para anggota keluarga pria memutuskan untuk hidup normal, justru para anggota keluarga wanita tetap memamerkan keahlian mereka. Sebut saja sang ibu yang lihat saat mengutil, Nagi sang adik yang dam-diam menjadi pencuri benda bersejarah lalu mengembalikannya, atau sang nenek yang masih menguasai cara berkomunikasi dengan sesama ninja sepuh.
Konflik antara keputusan hidup normal sang ayah demi menyelamatkan keluarga dan sang ibu yang masih butuh misi shinobi lantaran kebutuhan finansial ditulis dengan baik. Bahkan perubahan sang ayah untuk kembali beraksi dibangun secara baik lewat motivasi yang sama saat ia ingin hidup normal.
Baca Juga: Netflix Batalkan Season Dua Beberapa Drama Korea dan Jepang Populer, Berikut Daftarnya!
Haru Tawara di House of Ninjas. (IMDB)
Di antara barisan konflik keluarga, isu tentang konservatif dan liberal juga disinggung di sini dengan baik. Mereka yang menjaga tradisi shinobi rela kehilangan kebebasan kehidupan normal dan mereka yang ingin berontak lantaran tak mau hidupnya dikekang penuh aturan.
Haru yang masih mau mengikuti aturan keluarga dan rela tunduk kepada tradisi atau BNM dan harus merelakan keinginannya merasakan hubungan percintaan dengan Karen Ito. Berbanding terbalik dengan Gaku yang ingin keluar dari tradisi dan perintah-perintah pemerintah yang dianggap tidak benar.
Pemberontakan Gaku dan status quo dari Haru dibuat seimbang, tidak lebih berat antara yang satu dan lainnya. Biasanya, banyak film atau serial benturan pandangan tentang konservatif dan liberal selalu berat ke arah salah satunya, namun tidak dengan serial ini.
Adegan di "House of Ninjas". (Youtube)
Baca Juga: Sinopsis Film Batman Ninja (2018) - Batman di Zaman Feudal Jepang
Hal ini seolah mewakili wajah Jepang sebagai negara modern yang tetap setia dengan kebudayaan dan tradisinya. Mereka tetap memiliki tekad maju dan progresif tapi tak melupakan tradisi mereka.
Kendati seperti itu, ada beberapa hal yang masih banyak dipertanyakan dalam serial ini, khususnya dalam menjawab misteri dengan detail-detail yang melekat.
Salah satu contohnya adalah hubungan penculikan pejabat saat enam tahun lalu, vakumnya klan Fuma, "gerhana" versi klan Fuma, dan hubungan gulungan rahasia silsilah keluarga Hojo masih banyak dipertanyakan. Namun ada harapan semuanya lebih jelas di season kedua bila diproduksi.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Amatan