Sayangnya, eksekusi adegan aksi terasa kurang halus dan terkadang sulit diikuti. Pengambilan gambar yang goyah dan editing yang cepat membuat beberapa adegan terasa membingungkan. Akibatnya, penonton kesulitan untuk menangkap detail-detail penting dari pertarungan dan kehilangan momen-momen yang seharusnya menegangkan.
Jika dibandingkan dengan film-film seperti The Raid dan John Wick, Monkey Man masih perlu banyak belajar dalam hal eksekusi adegan aksi. Film-film tersebut berhasil menyajikan pertarungan yang intens dan brutal dengan pengambilan gambar yang lebih stabil dan editing yang lebih terkontrol. Hal ini membuat penonton dapat mengikuti alur pertarungan dengan jelas dan merasakan setiap pukulan dan tendangan yang dilayangkan.
Baca Juga: Review 'Kung Fu Panda 4', Ketika Po Hadapi Tantangan Baru Tanpa Furious Five
Terlepas dari kekurangannya, Monkey Man menunjukkan potensi Dev Patel sebagai sutradara. Ia berhasil menciptakan atmosfer dan suasana hati yang kuat sepanjang film, terutama dalam adegan-adegan yang menggambarkan kehidupan keras di daerah kumuh Mumbai. Penggunaan warna-warna gelap dan pencahayaan yang dramatis membangun nuansa suram dan penuh ketegangan.
Patel juga menunjukkan kemampuan aktingnya yang memukau. Ia mampu memerankan karakter Monkey Man dengan humor dan kerendahan hati, sehingga penonton dapat bersimpati dengan perjuangannya. Di balik topeng monyet dan aksi brutalnya, tersimpan sisi humanis yang membuat karakter ini terasa nyata.
Beberapa momen dalam film ini menunjukkan bakat Patel sebagai sutradara. Misalnya, adegan-adegan flashback yang menggambarkan masa kecil Monkey Man dipenuhi dengan emosi dan nostalgia. Patel juga mampu menghadirkan visual-visual yang menarik, seperti adegan pertarungan di tengah hujan deras yang terasa sinematik dan keren.
Secara keseluruhan, Monkey Man merupakan sebuah film yang ambisius namun belum sepenuhnya matang. Niat baik Dev Patel untuk mengkritik isu-isu sosial dan politik di India patut diapresiasi, namun eksekusinya masih terasa kurang sempurna. Politik yang campur aduk dan simbolisme yang membingungkan membuat pesan yang ingin disampaikan menjadi tidak jelas. Adegan-adegan aksi yang intens juga terkadang terganggu oleh pengambilan gambar yang goyah dan editing yang kurang halus.
Meskipun demikian, Monkey Man menunjukkan potensi Dev Patel sebagai sutradara. Ia mampu menciptakan atmosfer yang kuat dan menghadirkan karakter-karakter yang menarik. Dengan pengalaman dan pembelajaran dari debutnya ini, diharapkan Patel dapat menghasilkan karya-karya yang lebih matang dan memukau di masa depan.
Apakah Patel akan terus mengeksplorasi genre aksi atau mencoba hal baru? Kita tunggu saja gebrakan selanjutnya dari aktor multitalenta ini.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Amatan