Beruntung, Victor diselamatkan oleh seseorang anak laki-laki yang memberikannya selimut dan membuatkan api unggun. Ia pun beristirahat di dalam sana hingga situasi di Latveria sudah aman.
Setelah itu, Ia kembali ke rumah dan berhasil menemukan peralatan sihir milik Ibunya. Dari situ, Victor pun mulai berencana untuk membalaskan kematian orang tuanya.
Baca Juga: 5 Drakor Cinta Segitiga Terbaik, Dijamin Bikin Susah Move On
Selama bertahun-tahun, Victor mulai mempelajari ilmu sihir milik sang Ibu. Tidak hanya itu, Dia juga mempelajari ilmu sains dan menciptakan sebuah teknologi mutakhir yang memadukan ilmu sihir dan sains di dalamnya.
Di saat yang tepat, Victor pun mulai melakukan aksi balas dendamnya dengan menghabisi Baron dan para suruhannya. Setelah Baron tewas, Ia pun berjanji kepada masyarakat Latveria kalau Dia akan menjaga Latveria dari marabahaya.
Ternyata, ada salah satu dekan Universitas Empire State yang melihat kecanggihan teknologi milik Victor. Oleh karena itu, Ia pun tertarik untuk menawarkan Victor pendidikan di AS. Tentunya Victor menerima tawaran itu dan pergi meninggalkan Latveria.
Saat kuliah, Victor bertemu dengan sahabatnya Reed Richards. Mereka sering bekerja sama dalam membuat berbagai macam penemuan selama berada di kampus.
Satu waktu, Victor berambisi untuk membuat sebuah mesin yang bisa digunakan untuk berkomunikasi dengan orang yang sudah meninggal. Dalam kasus Victor, Ia ingin bisa berbicara lagi dengan Ibunya.
Reed menentang pembuatan mesin Victor karena menurut kalkulasinya, ada beberapa kecacatan dalam mesin tersebut.
Victor pun tidak peduli dengan masukan Reed dan Ia pun tetap nekat untuk menyelesaikan mesin tersebut.
Victor saat berdebat dengan Reed tentang mesin komunikasi dengan arwah
Sampai akhirnya, mesin tersebut sudah selesai dibuat dan siap untuk dicoba. Akan tetapi, dalam percobaannya, mesin tersebut mengalami kerusakan dan membuatnya meledak. Akibat dari ledakan tersebut membuat wajah Victor terkena goresan.
Di satu sisi, Victor merasa sedih karena mesinnya gagal. Tapi di sisi lain, Victor ternyata mengetahui kalau kerusakan mesinnya disebabkan oleh ulah Ben Grimm, salah satu sahabatnya bersama dengan Reed.
Victor kecewa dengan upaya sabotase yang dilakukan Ben, kemudian Ia pun memilih untuk pergi meninggalkan AS.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Wikipedia, Hollywood Reporter, Screen Rant, Marvel.fandom.com