5 Film Korea Tema Perjuangan Perempuan yang Inspiratif

Film ini diangkat dari kisah nyata yang terjadi pada tahun 1990-an, saat diskriminasi gender masih sangat kental di Korea Selatan.

Shim Bo Ra (Park Hye Soo), Jung Yoo Na (Esom), dan Lee Ja Young (Go Ah Sung) adalah sahabat yang sudah bekerja selama delapan tahun di perusahaan bernama 'Samjin.' Namun, meskipun telah bekerja keras, mereka tidak kunjung mendapat kenaikan jabatan karena hanya lulusan SMA.

Suatu hari, perusahaan mengumumkan bahwa siapa pun yang berhasil meraih skor 600 atau lebih dalam tes TOEIC (Tes Bahasa Inggris untuk Komunikasi Internasional) akan dipromosikan menjadi asisten manajer.

Ini menjadi harapan besar bagi ketiganya, yang selama ini hanya bertugas bersih-bersih, membuat kopi, dan mengurus salinan dokumen. Dengan semangat, mereka pun mengikuti kelas bahasa Inggris di Samjin demi mewujudkan impian naik jabatan.

Ketika Ja Young ditugaskan ke pabrik milik perusahaan, ia menemukan bahwa air limbah dari pabrik tersebut mencemari sungai di sekitarnya.

Laporan yang awalnya ia buat diabaikan oleh perusahaan, tetapi Ja Young tidak tinggal diam. Bersama Bo Ra dan Yoo Na, mereka mulai menyelidiki kasus tersebut. Apakah mereka akan berhasil membongkar kebenaran di balik pencemaran itu? Dan bagaimana nasib mereka dalam tes TOEIC?

BACA JUGA: 5 Film Korea Balas Dendam Terbaik, Memacu Adrenalin dan Penuh Ambisi

3. Honest Candidate (2020)

honest candidate (IMDb)

Honest Candidate mengangkat kisah seorang politisi bernama Joo Sang Sook (Mi Ran) yang mendadak terkena kutukan sehingga ia selalu berkata jujur, apa pun situasinya.

Film komedi politik ini sukses jadi box office di minggu pertama penayangannya dan bertahan di bioskop selama empat bulan.

Ceritanya dimulai dengan Sang Sook yang dikenal sebagai politisi ulung, selalu pandai meraih simpati rakyat lewat janji-janji manisnya. Tak heran, ia berhasil masuk parlemen selama beberapa periode. Ketika pemilu baru akan digelar, ia pun siap mencalonkan diri lagi.

Namun, semuanya berubah setelah ia berdebat dengan neneknya. Tiba-tiba saja, Sang Sook tidak bisa lagi berkata bohong atau mengutarakan kata-kata manis di depan pendukungnya. Ini membuatnya ketar-ketir soal nasibnya sebagai calon wakil rakyat.

Bagaimana kelanjutan kisah Sang Sook? Apa yang akan ia lakukan untuk mengatasi masalah ini?