Produser Bolehkah Sekali Saja Kumenangis, Umay Shahab, menyampaikan bahwa alih-alih memuliakan kesedihan, film ini bertujuan untuk menjadi sebuah platform yang memberikan kekuatan bagi mereka yang masih berjuang dengan berbagai lapisan emosi.
"Kami ingin film ini menjadi teman bagi siapa saja yang sedang berjuang dengan emosi mereka. Kami berharap penonton bisa menemukan kekuatan dalam diri mereka sendiri setelah menonton film ini," kata Produser "Bolehkah Sekali Saja Kumenangis" Umay Shahab.
Film ini menggambarkan suasana yang penuh tekanan dan beban emosional. Tari, sang tokoh utama, tumbuh dalam lingkungan yang sarat ketegangan dan ketidakharmonisan.
Penonton akan merasakan rasa cemas dan kesedihan yang mendalam saat menyaksikan bagaimana Tari berjuang untuk tetap bertahan di tengah situasi yang sulit.
Namun, seiring alur cerita yang berkembang, penonton akan melihat perubahan dalam diri Tari.
Dia mulai berani untuk menyuarakan perasaannya, mencari dukungan dari orang-orang terdekat, dan berusaha pulih dari trauma yang membelenggu masa lalunya. Perjalanan emosional ini akan membuat penonton ikut merasakan dan terhubung dengan perjuangan Tari.
Baca Juga: Sinopsis Film 'Bolehkah Sekali Saja Kumenangis' yang Diperankan oleh Prilly Latuconsina
Salah satu adegan paling berkesan dalam film ini adalah ketika Tari akhirnya menangis. Adegan ini sangat mengharukan dan mampu menyentuh hati penonton, bahkan mengundang air mata.
Menangis menjadi cara melepaskan emosi yang sehat, dan film ini mengajak penonton untuk tidak ragu mengungkapkan perasaan mereka melalui air mata.
Bolehkah Sekali Saja Kumenangis merupakan film yang sarat akan harapan, yang menggambarkan proses pemulihan dari luka batin dan emosional.
Lewat kisah hidup Tari, film ini ingin menyampaikan pesan bahwa setiap orang memiliki hak untuk pulih dan meraih kebahagiaan.
Selain itu, film ini juga mendorong penonton untuk lebih jujur terhadap perasaan mereka dan tidak ragu mencari dukungan ketika membutuhkannya.
"Melalui Tari, saya berharap penonton bisa merasakan betapa pentingnya untuk tidak memendam perasaan. Menangis itu bukan tanda lemah, tapi bukti bahwa kita manusia," kata pemeran Tari, pengembang ide cerita dan Produser Eksekutif "Bolehkah Sekali Saja Kumenangis" Prilly Latuconsina.
Penulis: Nadya Mayangsari
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Press Release