Setelah dipaksa pisah dengan Gwan Shik, Ae Sun dijodohkan dengan Sang Gil, duda beranak dua. Katanya, gadis yang punya mimpi jadi penyair ini bakal bisa kuliah jika menikah dengan pria tersebut.
Sayangnya, Sang Gil berwatak kasar. Ia cuma ingin cari istri sekaligus pembantu untuk mengurus dua anaknya.
Beberapa jam sebelum foto pernikahannya, Ae Sun memutuskan kabur buat mengejar Gwan Shik yang akan pergi naik kapal.
Setelah kapal yang ditumpangi Gwan Shik pergi, Ae Sun menangis dan memanggil nama sang pacar. Dalam adegan super emosional, Gwan Shik nekat loncat dari kapal di tengah laut.
Ia berenang sampai ke daratan dan mereka pun berpelukan dengan dramatis. Setelah momen itu, Gwan Shik dan Ae Sun menikah dan punya seorang anak perempuan.
Namun, kehidupan setelah menikah nggak seindah yang dibayangkan. Ae Sun dan putrinya, Geum Myeong, sering diperlakukan nggak baik oleh keluarga suaminya.
Nggak tahan lihat istri dan anaknya menderita, Gwan Sik akhirnya membawa mereka pergi dari rumah.
Di usia 20-an, ia berusaha keras menjadi kepala keluarga yang bertanggung jawab dan bekerja mati-matian demi masa depan yang lebih baik untuk istri dan anaknya.
Sejak kecil, Oh Ae Sun bercita-cita jadi penyair. Namun, karena masalah keuangan, ia harus mengubur mimpinya.
Setelah keluar dari rumah mertuanya, ia nggak bisa lanjut kuliah dan akhirnya fokus jadi ibu serta istri yang baik.
Menariknya, meski hidupnya penuh dengan kesulitan, Ae Sun sama sekali nggak menyesali keputusannya untuk menikah dengan Gwan Shik.
Itulah 4 poin penting di When Life Gives You Tangerines. Buat yang udah nonton, gimana pendapatmu tentang drama ini?
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Amatan