Film garapan Sidharta Tata ini mengisahkan Respati, seorang remaja yang dihantui mimpi-mimpi buruk setelah kehilangan kedua orang tuanya.
Dengan visual yang digarap apik Malam Pencabut Nyawa berhasil menyuguhkan horor dengan standar baru yang penuh kejutan, intens, dan patut disebut sebagai salah satu film horor terbaik Tanah Air saat ini.
My Annoying Brother (LifeLike Pictures)
Film My Annoying Brother merupakan adaptasi dari film Korea Selatan berjudul sama, dan digarap oleh Lifelike Pictures serta BASE Entertainment, bekerja sama dengan CJ Entertainment.
Kisahnya berfokus pada Kemal, seorang mantan atlet judo yang harus pensiun dini akibat cedera serius yang membuatnya kehilangan penglihatan.
Di tengah masa-masa sulit itu, Kemal dipertemukan kembali dengan saudara tirinya yang sudah lama menghilang.
Meski awalnya penuh konflik dan kekacauan, perlahan hubungan mereka mulai mencair. Kehadiran sang kakak justru membawa semangat baru bagi Kemal untuk bangkit dan menemukan harapan.
Selanjutnya ada Tebusan Dosa, sebuah film hasil kolaborasi antara Palari Films dan Showbox, rumah produksi asal Korea Selatan yang sukses besar lewat film Exhuma (2024).
Tebusan Dosa mengangkat kisah Wening, seorang ibu tunggal yang harus berjuang keras demi menghidupi anak dan ibunya.
Wening sebelumnya memilih bercerai dari suaminya yang kasar, setelah di masa lalu pernah menenggelamkan suami pertamanya yang hanyut di sungai.
Namun keputusan itu membawa konsekuensi berat. Karma datang saat ibunya meninggal dan anak semata wayangnya tiba-tiba menghilang di sungai.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Amatan