Film ini menyisipkan kritik sosial terhadap kelas atas, rasisme sistemik, dan transfobia di Amerika, menjadikannya lebih dari sekadar komedi slapstick biasa.
Di balik premisnya yang unik, White Chicks berhasil menyuguhkan hiburan yang kuat dan tetap dikenang sebagai salah satu komedi paling menghibur dari dekade 2000-an.
Diangkat dari kejadian nyata tahun 1985, Cocaine Bear mengisahkan seekor beruang yang secara tak sengaja mengonsumsi kokain dalam jumlah besar. Film ini mengambil pendekatan komedi horor, menyajikan cerita absurd dengan gaya yang segar.
Keberhasilan Cocaine Bear terletak pada kemampuannya menyeimbangkan sisi humor gelap dengan narasi serius mengenai konsekuensi yang muncul dari kejadian tersebut.
Sebelum meraih popularitas global lewat Everything Everywhere All At Once, sutradara Daniel Scheinert dan Daniel Kwan telah lebih dulu menarik perhatian lewat dua film yang tak kalah menarik.
Salah satunya adalah Swiss Army Man, sebuah film yang dikenal sebagai salah satu karya paling unik dan absurd dalam sinema modern. Dalam Swiss Army Man, Radcliffe memerankan mayat dengan kemampuan tak biasa, yang ditemukan oleh seorang pria yang terdampar di pulau terpencil, diperankan oleh Paul Dano.
Meski hanya sesosok mayat, mayat tersebut justru memiliki semacam kesadaran dan kemampuan supranatural yang muncul melalui proses pembusukan. Salah satunya adalah gas tubuhnya yang bisa digunakan sebagai alat transportasi layaknya jet ski.
Dengan pendekatan visual yang surealis dan cerita yang tidak biasa, Swiss Army Man berhasil menjadi tontonan yang menghibur.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: IMDB, Screen Rant, Amatan