Kategori Berita
Media Network
Rabu, 14 MEI 2025 • 10:16 WIB

Review 'Another Simple Favor': Sekuel dengan Latar Mewah Tapi Penulisannya Lemah

Latar ini seolah mengingatkan kita dengan film-film misteri detektif dengan nuansa komedi yang lazim dijadikan bagian dari cerita. Sebut saja 'Glass Onion' yang mengambil lokasi pulau di kawasan Yunani, atau 'Death on the Nile' di kawasan Mesir, 'Murder Mystery 2' dan berbagai contoh lainnya.

Seolah menyatakan, bahkan di tempat eksotis untuk liburan, pembunuhan bisa terjadi, dan detektif yang sedang menikmati liburan harus menyelidiki kasus.

Bukan Whodunnit, Tapi Ada Twist

Adegan di Another Simple Favor. (IMDBYoutube/Prime Video)

Kendati mengambil gaya konsep dan elemen whodunnit, namun film 'Another Simple Favor' ini terasa seperti film misteri komedi saja, lantaran pelakunya dibuat obvious dan sudah mulai ditampakkan di seperempat di bagian akhir cerita. 

Baca Juga: Sinopsis Oddity, Film Paling Menyeramkan dengan Sentuhan Supernatural Horor dan Whodunnit

Sayangnya, cerita yang ditambah ini tidak begitu bisa dinikmati seperti halnya film pertama. Ada beberapa runutan adegan yang sedikit menganggu. Babak tiga yang harusnya menggelagar sedikit mengalami cacat logika, salah satu contohnya terkait solusi yang dihadirkan untuk menjawab misteri siapa pembunuhannya.

Termasuk adegan pembunuhan kedua yang agak sedikit mebingungkan karena apa yang dilkukan Stephanie serta alibi Emily.

Belum lagi resolusinya yang sepertinya malas dikerjakan, berbeda dengan seperti yang ditunjukkan di film pertama.

Mungkin yang cukup mencengangkan adalah motif sebenarnya dari pernikahan Emily Nelson dan Dante Versano. Sayangnya itu terbuka bukan lantaran penyelidikan Stephanie yang diharapkan.

Baca Juga: Review Film 'The Accountant 2', Lebih Ringan Namun Tetap Menyenangkan

Frienemy yang menarik

Adegan di Another Simple Favor. (Youtube/Prime Video)

Salah satu yang mungkin yang membuat betah penonton adalah adegan kocak hubungan antara Stephanie dan Emily yang semakin berkembang. Ada pertumbuhan dari masing-masing karakter yang akhirnya membuat penonton simpati dengan kedua tokoh, khususnya Emily.

Emily mengalami perubahan karakter yang menarik mulai dari awal sampai akhir cerita. Tentu saja motif ia mengajak Stephanie untuk menjadi penampingnya juga cukupm manis.

Sehingga wajar hubungan mereka bisa disbeut sebagai frienemy: musuh yang terasa teman. Atau Musuh, tapi saling peduli satu sama lain dan saling mengandalkan. 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Amatan

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Review 'Another Simple Favor': Sekuel dengan Latar Mewah Tapi Penulisannya Lemah

Link berhasil disalin!