INDOZONE.ID - Industri film Indonesia saat ini tengah diramaikan dengan film bergenre horor komedi.
Tak hanya menyajikan kengerian, film dengan genre komedi horor ini juga menyelipkan beberapa jokes di tiap scene, yang pastinya membuat ngakak penonton
Baru-baru ini, Falcon Pictures merilis trailer untuk film terbarunya Kang Mak, merupakan remake dari film komedi horor Pee Mak yang sangat terkenal, akan dirilis pada 15 Agustus mendatang.
5 Film Horor Komedi untuk Temani Weekend
Menunggu film tersebut rilis, kamu bisa menonton film komedi horor berikut.
Berikut adalah 5 film horor komedi populer di Indonesia yang dapat menemani weekend kamu:
Baca Juga: Tanta Ginting Bintangi Serial Horor-Komedi Baru Bareng Gading Marten dan Clara Bernadeth
1. Sekawan Limo (2024)
Film ini sudah rilis sejak 4 Juli lalu, namun hingga saat ini masih bisa dinikmati di bioskop Indonesia.
Hingga saat ini sudah mencapai lebih dari 1 juta penonton yang telah menonton film garapan Bayu Skak ini dengan rating IMDb 8.1.
Film ini menceritakan 5 orang yang sedang mendaki Gunung Madyopuro yang memiliki mitos untuk jangan menoleh ke belakang karena akan ada yang mengikuti.
Diawali dengan Bagas (Bayu Skak) dan Lenni (Nadya Arina) yang ingin mendaki Gunung Madyopuro, dan mendapatkan beberapa pantangan dari penjaga pos tersebut.
Pantangannya adalah untuk tidak menoleh ke belakang karena nantinya akan ada yang mengikuti mereka dan pantangan lainnya adalah untuk tidak mendaki dengan jumlah rombongan yang genap.
Bagas dan Lenni akhirnya ditemani oleh Dicky (Firza Valaza) dan Juna (Benidictus Siregar) yang ditinggalkan temannya dan ingin bergabung dengan rombongan mereka.
Di tengah perjalanan, saat tersesat, mereka bertemu dengan Andrew (Indra Pramujito) yang pingsan dan memutuskan untuk menolongnya. Begitulah mereka bertemu dan memutuskan untuk melanjutkan perjalanan bersama.
Sepanjang perjalanan, mereka mendapatkan kejadian aneh seperti diganggu makhluk halus dan mendapatkan perlakuan aneh dari orang-orang sekitar.
Hingga akhirnya mereka sadar bahwa salah satu dari mereka bukanlah manusia.
Meskipun alur dari film ini horor, namun interaksi antar pemain dalam film ini dapat membuat kamu terhibur bahkan tertawa.
2. Ghost Writer (2019)
Film produksi Starvision Plus ini memiliki lebih dari 1 juta penonton selama masa penayangannya. Diperankan oleh Tatjana Saphira, Ge Pamungkas, hingga Deva Mahendra, film ini mendapatkan rating 6.6 di IMDb.
Ghost Writer menceritakan penulis novel ternama, Naya (Tatjana Saphira) yang mengalami kisah mistis setelah ia pindah ke rumah barunya.
Ia menemukan sebuah buku harian dari seseorang, mulai dari perjalanan hidup hingga alasan mengapa ia bunuh diri.
Naya yang tertarik dengan tulisan di buku harian tersebut akhirnya memilih untuk menjadikan buku harian tersebut menjadi novelnya.
Karena buku harian tersebut dijadikan keuntungan bagi Naya, ia menerima teror dari hantu pemilik buku harian tersebut, Galih (Ge Pamungkas).
Karena Naya berkonsisten untuk tetap mempublikasikan buku tersebut, ia pun melakukan kesepakatan dengan Galih, dengan syarat Naya membantu Galih untuk mewujudkan keinginannya.
3. Ghost Writer 2 (2022)
Melanjutkan film sebelumnya, Ghost Writer (2019), film ini menceritakan perjalanan Naya setelah popularitasnya naik setelah ia berhasil mempublikasikan novel dari buku harian Galih dengan judul Ghost Writer.
Namun dengan larisnya buku tersebut, banyak masyarakat yang menganggapnya sebagai paranormal daripada seorang penulis.
Naya yang ingin merubah citranya, memutuskan untuk ikut dalam sebuah proyek yang nantinya akan diterbitkan oleh penulis favoritnya.
Namun peristiwa tidak terduga terjadi, Vino (Deva Mahendra), tunangannya, mengalami kecelakaan hingga tewas dalam kecelakaan tersebut.
Vino akhirnya menghantui Naya dan menawarkan diri untuk menjadi ghost writer seperti Galih.
Namun, hubungan mereka terganggu oleh hantu wanita bernama Siti yang semasa hidupnya pernah menjadi fans Vino.
Film ini mendapatkan rating 6.5 di IMDb.
4. Agak Laen (2024)
Film ini sempat menguasai bioskop Indonesia cukup lama, hingga mencapai 9 juta penonton, dan menjadi film terlaris setelah sebelumnya dikuasai oleh film Badarawuhi di Desa Penari.
Film ini menceritakan 4 orang yang terdiri dari Bene (Bene Dion), Oki (Oki Rengga), Jegel (Indra Jegel), dan Boris (Boris Bokir), yang membuka wahana rumah hantu di sebuah pasar malam.
Namun sayangnya, rumah hantu tersebut sepi pengunjung, hingga akhirnya mereka memilih untuk memperbarui rumah hantu tersebut dengan tujuan menarik banyak pengunjung.
Baru saja mereka membuka wahana, salah satu pengunjung mereka terkena serangan jantung dan tewas di dalam rumah hantu.
Mereka terkejut karena hal itu terjadi di dalam wahana, sampai akhirnya mereka memutuskan untuk menguburkan mayatnya di dalam rumah hantu.
Tapi semakin lama, mereka merasa bahwa wahana mereka semakin seram, dan percaya bahwa arwah dari pengunjung yang meninggal itu menghantui wahana mereka.
Namun, di saat yang bersamaan, wahana mereka semakin ramai pengunjung setelah viral di media sosial.
Hingga masalah baru mulai datang, ternyata pengunjung yang tewas merupakan orang penting, yang membuat polisi ikut turun tangan dalam mencari keberadaannya.
Di sinilah keseruan terjadi, bagaimana mereka akan menghadapi masalah tersebut di tengah ramainya wahana mereka.
5. Reuni Z (2018)
Film yang dirilis Rapi Films ini cukup unik, karena mengambil tema zombie yang jarang sekali dipakai di perfilman Indonesia.
Film ini mendapatkan rating 4.3 di IMDb.
Mengisahkan sebuah sekelompok alumni SMA Zenith angkatan 97 yang mengadakan reuni di sekolah mereka.
Dalam acara tersebut, Juhana (Soleh Solihun), Jeffri (Tora Sudiro), dan istri Jeffri yang juga merupakan sesama alumni bernama Lulu (Ayushita), bertemu kembali.
Pada masa SMA, ketiganya pernah tergabung dalam sebuah band bersama temannya yang lain yaitu Mansur.
Namun, sayangnya Mansur tidak ditemukan di reuni tersebut.
Tapi, mereka justru bertemu dengan perempuan cantik bernama Marina (Dinda Kanya Dewi) yang ternyata tak ada satu orang pun yang mengenal bahkan mengingat Marina.
Acara reuni awalnya berjalan lancar, hingga tiba-tiba berubah mencekam karena kelompok cheerleader yang sedang tampil tiba-tiba berubah menjadi zombie dan mulai menyerang satu per satu para alumni.
Para alumni dan murid SMA yang menjadi panitia acara tersebut yang terkena serangan zombie pun juga ikut berubah menjadi zombie, dan menyerang orang-orang yang tersisa.
Di sinilah keseruan mulai terjadi, bagaimana mereka lolos dari serangan zombie yang menular ini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: IMDB