INDOZONE.ID - Film 'Deadpool & Wolverine' akhirnya resmi dirilis di Indonesia dan kembali mengangkat gairan film superhero buatan Marvel Studios. Di sepanjang film, penonton disuguhkan dengan aksi heboh Ryan Reynolds dan Hugh Jackman beradu bacot dan fisik dengan cara yang nyeleneh.
Semenjak menjadi satu-satunya film Marvel Cinematic Universe (MCU) yang hadir di tahun ini, Deadpool & Wolverine digadang-gadang menjadi semangat baru untuk fans pergi ke bioskop setelah sebelumnya proyek Marvel Studios gagal terus dan anjlok di box office.
Kali ini dengan menggabungkan dua superhero legendaris yang kembali ke Disney setelah Fox Studios bangkrut, Ryan Reynolds dan Hugh Jackman disambut ke MCU dan diarahkan sutradara Shawn Levy. Selain dua nama aktor itu, nama Emma Corin hingga Matthew Macfadyen menjaid pemeran di film ini.
Baca Juga: 5 Alasan 'Deadpool & Wolverine' Bisa Jadi Film MCU Pertama yang Hasilkan 1 Miliar Dolar
Lalu seperti apa sih ceritanya? Sebelumnya membahas ulasannya, berikut ini sinopsis dari 'Deadpool & Wolverine'. Peringatan SPOILER ALERT!
Sinopsis 'Deadpool & Wolverine': Pertemuan karakter yang hopeless
Alur cerita Deadpool & Wolverine dimulai dengan Wade Wilson yang dipanggil TV untuk direkrut untuk menjadi anggota TVA lantaran semestanya akan hancur. Kehancuran duniannya tersebut lantaran kematian sosok bernama Logan.
Wade Wilson menolak dan mencuri alat milik Paradox dan berkelana mencari Wolverine dari semesta lain untuk mencegah dunianya hancur.
Sayangnya baik Deadpool dan Wolverine malah dikirim ke Void, semesta kehampaan yang dipimpin Cassandra Nova, kembaran dari Professor Charles Xavier.
Jahatnya Cassabdra Nova, membuat Deadpool dan Wolverine melarikan diri dan berakhir di tempat beberapa superhero pemberontak yang nantinya membantunya untuk kembali ke semestanya.
Baca Juga: 5 Alasan 'Deadpool & Wolverine' Bisa Jadi Film MCU Pertama yang Hasilkan 1 Miliar Dolar
Sementara Paradox punya rencana gila untuk menghancurkan beberapa semesta dengan alatnya, Cassandra Nova berusaha mengambil alih dan berusaha dihentikan oleh kedua superhero.
Review 'Deadpool & Wolverine'
Sesuai dengan gaya 'Deadpool' yang nyeleneh dan breakfourth wall, film ini bergulir dengan cara yang sama dengan film Deadpool sebelumnya. Sindiran sarkas Deadpool tentang diakusisinya Fox Studio oleh Disney jadi sindiran sarkas yang paling sering dilontarkan dan berhasil membawa kesenangan para penonton.
Jalan ceritanya sebenarnya mudah saja diikuti dengan konsep multiverse yang lebih besar. Tak bisa disamakan dengan multiverse yang muncul di Doctor Strange in the Multiverse of Madness yang berantakan sampai cameo yang muncul juga tak menarik. Film ini membawa konsep universe lebih menyenangkan dengan menceritakan universe milik Avengers, Deadpool dan X-Men.
Kalau mau digambarkan kesenangnya sama seperti saat kalian menonton film 'Spiderman: No Way Home' namun dengan kesenangan ganda lantaran adanya dua karakter inti dari cerita ini.
Kelemahan dari film ini sebenarnya ada di plot yang kurang fokus. Khususnya ketika sampai di dunia Void. Adegan-adegan dengan beberapa tokoh yang ada di dunia hampa itu banyak yang tak terjelaskan.
Baca Juga: 6 Fakta Menarik Film Longlegs: Jadi Pembunuh Berantai, Nicolas Cage Berubah Total!
Fokus plot juga berkurang lebih memilih menjanjikan fans service kepada penonton yang memang hanya bisa dinikmati oleh mereka yang mengikuti cerita komik, franchise X-Men dan beberapa film Fox Studios di masa lalu. Namun, bagaimana nasibnya dengan para penonton yang hanya mengikuti MCU dan tak mengenal komiknya?
Jadi wajar bila Martin Scorsee sebut film superhero itu pemanis seperti popcorn. 'Deadpool & Wolverine' jadi salah satu contohnya pernyataan itu benar.
Kendatti begitu, film ini wajib dirayakan karena ini adalah film nostalgia yang akan mengembalikan box office Marvel Studios ke depannya. Dan tentunya bisa disebutkan adalah film yang cocok untuk mengucapkan selamat datang ke MCU, my dear X-Men!
Rating: 7,5/10
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Amatan