INDOZONE.ID - Terinspirasi dari kisah nyata, Queen Woo sukses bikin penonton ikut merasakan tegangnya perjuangan Ratu Woo mempertahankan tahta.
Drakor ini ramai ditunggu-tunggu, dan akhirnya berakhir hanya dengan 8 episode setelah merilis bagian kedua.
Meski sudah tamat, ternyata masih banyak hal yang bikin penasaran di akhir ceritanya. Yuk simak penjelasan lengkap soal akhir cerita Queen Woo!
BACA JUGA: The Power of Ratu Woo Hee dalam Drama Queen Woo yang Perlu Kamu Tahu Sebelum Nonton Dramanya
1. Tujuan Ratu Woo dan Eul Pa So
Meski sempat bikin ragu penonton, dengan perubahan strategi Ratu Woo yang memilih jalannya sendiri, Eul Pa So sadar kalau tujuan mereka ternyata sama, membangun era baru untuk Goguryeo.
Akhirnya, Eul Pa So mendukung sang Ratu, ikut maju bersama ke medan perang.
2. Pembunuh Raja Go Masih Jadi Misteri
Identitas pembunuh Raja Go masih jadi misteri hingga akhir episode kedelapan. Yang bikin kaget, Song Woo, yang selama ini jadi tangan kanan kepercayaan Raja, ternyata adalah mata-mata!
BACA JUGA: Kontroversi di Balik Penayangan Drama Queen Woo: Adegan Dewasa hingga Sejarah yang Tak Sesuai
Saat dijebloskan ke penjara, Song Woo akhirnya buka suara. Dia mengaku cuma jadi boneka yang diperalat buat memprovokasi Kepala Pelayan Woo Soon soal bunga bakung lembah, yang kabarnya jadi penyebab kematian Raja.
3. Apakah Ada Season 2?
Ngomongin soal musim kedua, nih, para pemain Queen Woo ternyata lagi sibuk banget dengan proyek drama lainnya di 2025. Jun Jong Seo, si pemeran Ratu Woo, sekarang lagi fokus syuting buat drama lain.
Sampai sekarang, belum ada info resmi dari tim produksi soal kelanjutan Queen Woo. Jadi, kamu tim yang nungguin sekuel atau udah puas dengan 8 episode yang ada?
Drama Queen Woo yang ending-nya bikin penasaran banget ini jelas bikin fans berharap ada musim kedua. Bagaimana menurut mu? apakah perlu drama Queen Woo punya season ke 2 atau sekuel lain buat lanjutin ceritanya?
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Amatan