Rabu, 30 APRIL 2025 • 09:15 WIB

Selain 'Pengepungan di Bukit Duri' Film-Film Ini Juga Berkolaborasi dengan PH Internasional

Author

Pengepungan di Bukit Duri. (IMDB)

INDOZONE.ID - Film terbaru sutradara kenamaan Indonesia, Joko Anwar, Pengepungan di Bukit Duri merupakan film Indonesia produksian Come and See Pictures milik Joko Anwar yang bekerja sama dengan PH (Production House) asal Amerika Serikat, Mtro Goldwyn Mayer (MGM).

Film ini punya latar waktu di tahun 2027, mengangkat isu-isu sosial yang kompleks mulai dari dunia pendidikan, kerusuhan, hingga sentimen rasial.

Selain film Pengepungan di Bukit Duri ada film-film Indonesia lainnya juga yang bekerja sama dengan PH Internasional, film apa saja itu, berikut daftarnya.

Film-Film Indonesia Yang Berkolaborasi Dengan PH Internasional

1. Sunyi 

Sunyi (IMDb)

Sunyi adalah film horor Indonesia rilisan tahun 2019 yang disutradarai oleh Awi Suryadi.

Film ini dibintangi oleh Amanda Rawles dan Angga Aldi Yunanda, dan merupakan adaptasi dari film horor Korea Selatan Whispering Corridors yang sempat populer saat dirilis pada tahun 1998.

Cerita berfokus pada Alex (Angga Yunanda), siswa baru di sebuah Sekolah Menengah Atas.

Di sekolah barunya, ia bertemu dengan Maggie (Amanda Rawles), yang kemudian menjadi teman dekatnya.

Namun, kehidupan SMA yang awalnya tampak biasa saja, perlahan berubah mencekam.

Alex harus menghadapi perundungan dari para senior, hingga akhirnya mengalami kejadian-kejadian misterius yang mengguncang sekolah tersebut.

Film ini merupakan hasil kerja sama Internasional antara Pichouse Films dengan Xing Xing, Studio Invictus, Mixx Entertainment, serta CJ Entertainment asal Korea Selatan.

2. The Raid

The Raid (IMDb)

Disutradarai langsung oleh Gareth Evans, film ini diproduksi oleh PT. Merantau Films bekerja sama dengan XYZ Films, rumah produksi asal Amerika Serikat yang juga turut membawa The Raid ke panggung internasional.

Berfokus pada Rama (Iko Uwais), seorang anggota pasukan polisi elite yang ditugaskan bersama timnya untuk menyerbu sebuah apartemen kumuh.

Apartemen tersebut diketahui menjadi markas besar jaringan mafia narkoba.

Dengan aksi brutal, tempo cepat, dan koreografi pertarungan yang mengesankan, The Raid berhasil mencuri perhatian penonton dan kritikus film dari berbagai negara.

3. Wiro Sableng: Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Wiro Sableng: Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 (IMDb)

Wiro Sableng: Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 adalah adaptasi dari novel legendaris karya Bastian Tito.

Menariknya, tokoh utama dalam film ini diperankan oleh Vino G. Bastian yang tak lain adalah putra sang penulis.

Film garapan Lifelike Pictures ini menjadi semakin spesial karena turut melibatkan 20th Century Fox, rumah produksi asal Amerika Serikat, dalam proses produksinya.

Mengangkat kisah seorang pendekar bernama Wiro, film ini mengikuti perjalanannya menjalankan misi dari sang guru mencari dan menghadapi mantan muridnya yang telah menebar kekacauan di berbagai penjuru Nusantara.

4. 13 Bom di Jakarta

13 Bom di Jakarta (IMDb)

Film ini merupakan kolaborasi antara Visinema Pictures dan Barunson E&A, rumah produksi asal Korea Selatan yang sebelumnya dikenal lewat kesuksesan Parasite (2019), peraih Piala Oscar.

13 Bom di Jakarta dibuka dengan aksi teror bom yang mengguncang ibu kota dan menciptakan kepanikan massal.

Tak hanya menimbulkan ketegangan, ledakan ini juga menyeret perusahaan dompet digital bernama Indodax ke dalam pusaran fitnah.

Mereka dituduh terlibat dalam aksi terorisme, membuat perusahaan tersebut jadi incaran aparat kepolisian.

5. Malam Pencabut Nyawa

Malam Pencabut Nyawa (IMDb)

Selain 13 Bom di Jakarta Barunson E&A juga kembali hadir dengan film horor berjudul Malam Pencabut Nyawa.

film ini menawarkan pengalaman horor fantasi penuh ketegangan dengan sentuhan aksi, namun minim jump scare.

Film garapan Sidharta Tata ini mengisahkan Respati, seorang remaja yang dihantui mimpi-mimpi buruk setelah kehilangan kedua orang tuanya.

Dengan visual yang digarap apik Malam Pencabut Nyawa berhasil menyuguhkan horor dengan standar baru yang penuh kejutan, intens, dan patut disebut sebagai salah satu film horor terbaik Tanah Air saat ini.

6. My Annoying Brother

My Annoying Brother (LifeLike Pictures)

Film My Annoying Brother merupakan adaptasi dari film Korea Selatan berjudul sama, dan digarap oleh Lifelike Pictures serta BASE Entertainment, bekerja sama dengan CJ Entertainment.

Kisahnya berfokus pada Kemal, seorang mantan atlet judo yang harus pensiun dini akibat cedera serius yang membuatnya kehilangan penglihatan.

Di tengah masa-masa sulit itu, Kemal dipertemukan kembali dengan saudara tirinya yang sudah lama menghilang.

Meski awalnya penuh konflik dan kekacauan, perlahan hubungan mereka mulai mencair. Kehadiran sang kakak justru membawa semangat baru bagi Kemal untuk bangkit dan menemukan harapan.

7. Tebusan Dosa

Tebusan Dosa (Palari Films)

Selanjutnya ada Tebusan Dosa, sebuah film hasil kolaborasi antara Palari Films dan Showbox, rumah produksi asal Korea Selatan yang sukses besar lewat film Exhuma (2024). 

Tebusan Dosa mengangkat kisah Wening, seorang ibu tunggal yang harus berjuang keras demi menghidupi anak dan ibunya.

Wening sebelumnya memilih bercerai dari suaminya yang kasar, setelah di masa lalu pernah menenggelamkan suami pertamanya yang hanyut di sungai.

Namun keputusan itu membawa konsekuensi berat. Karma datang saat ibunya meninggal dan anak semata wayangnya tiba-tiba menghilang di sungai.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Amatan