Kategori Berita
Media Network
Sabtu, 21 JUNI 2025 • 11:28 WIB

Empat Rilisan, Empat Cerita: Narasi Musik Whisnu Santika di Balik Indobounce

Dj dan produser musik Whisnu Santika. (instagram/whisnusantika)

INDOZONE.ID — DJ dan produser musik elektronik Whisnu Santika kembali mencuri perhatian lewat gebrakan genre Indonesian Bounce (Indobounce) yang ia kembangkan sendiri. Bukan hanya soal beat yang bikin joget, tapi juga cerita-cerita personal di balik empat rilisan terbarunya yang semuanya punya warna dan makna berbeda.

“Buat saya, musik elektronik bukan cuma soal irama. Setiap lagu juga bisa bawa narasi, bisa bercerita,” kata Whisnu saat diwawancarai Indozone.

Lewat empat rilisan ini, ia ingin menyampaikan pesan-pesan berbeda yang dibalut dalam dentuman khas Indobounce.

Apa saja rilisannya? Simak di sini.

1. “Mangu” (Fourtwnty – Indobounce Edit)

Lagu ini di-remix dengan pendekatan emosional. Tetap melankolis, tapi lebih mengalir dan bisa dibawa ke dance floor. 

“Ini lagu personal banget buat banyak orang, termasuk saya. Versi ini buat mereka yang butuh ruang untuk merasa... sambil tetap bergerak,” jelas Whisnu.

2. “Bagaimana Kalau Aku Tidak Baik-Baik Saja” (Judika Remix)

Versi aslinya penuh ledakan emosi, versi Whisnu menghadirkan cara baru menikmati galau, dengan beat. 

“Saya ingin bikin versi yang tetap sedih, tapi bisa menguatkan. Kadang kita butuh menangis... tapi sambil berdansa,” katanya.

3. “Are You Ready” (feat. Akeey & Liquid Silva)

Kolaborasi lintas benua ini jadi semacam manifesto musik Whisnu: stop kompetisi, mulai kolaborasi. Dirilis lewat Spinnin’ Records, lagu ini mewakili semangat menyatukan talenta lokal dan global. 

“Saya ingin musisi Indonesia keluar dari bubble dan mulai bangun jaringan bareng,” ujarnya.

4. “Lov3” (feat. Sorn)

Proyek internasional bersama penyanyi Thailand-Korea ini jadi langkah ekspansi Indobounce ke pasar Asia. 

“Lov3 adalah lagu cinta yang ringan tapi penuh vibe. Saya pengen lagu Indonesia bisa diputar di Seoul dan Ibiza, dan Lov3 adalah jembatannya,” kata Whisnu.

Keempat lagu ini merepresentasikan arah musik elektronik Indonesia yang lebih berani, emosional, dan terbuka. 

“Saya mau orang tahu bahwa musik klub juga bisa punya rasa, dan musik pop juga bisa berdetak lebih kencang,” tambahnya.

Indobounce sendiri kini makin dikenal sebagai genre baru yang lahir dari Indonesia. Perpaduan baile funk, breakbeat, dan elemen tropis yang bikin beda dari EDM kebanyakan. 

“Ini bukan soal siapa duluan bikin, tapi siapa yang konsisten bawa suara dari tanah sendiri,” tegas Whisnu.

Empat rilisan, empat cerita. Semua bisa didengarkan di platform streaming favorit kamu. Dan kalau kamu pikir musik elektronik cuma soal beat cepat, mungkin sudah waktunya dengerin versi Whisnu Santika, yang punya rasa, cerita, dan tentu saja, irama.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Wawancara

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Empat Rilisan, Empat Cerita: Narasi Musik Whisnu Santika di Balik Indobounce

Link berhasil disalin!