Musik lo-fi merupakan salah satu genre musik yang cukup populer di dunia. Tak hanya dikalangan pendengar, musik lo-fi ternyata mampu memberikan ruang eksplorasi para musisi untuk membuat warna baru untuk karya-karyanya.
Mendapatkan atensi dan popularitas yang cukup besar, rupanya musik lo-fi sudah dikembangkan sejak tahun 1990-an. Lo-fi sendiri memiliki arti "Low Fidelity" yang berarti musik dengan kualitas rekaman dan produksi yang rendah.
Baca Juga: 5 Genre Musik yang Namanya Kurang Familiar di Kalangan Umum
Untuk karaktersitiknya sendiri, musik lo-fi punya ciri khas yang unik. Karena tujuannya direkam dengan kualitas suara yang rendah, maka pendengar musik lo-fi akan mendengar distraksi lainnya dalam sebuah karya lagu beraliran lo-fi ini.
Hal sering masuk dan menjadi distrak adalah suara lingkungan, apakah itu putaran mesin rekam pita kaset ataupun elemen lainnya yang sangat dihindari dalam proses perekeman musik.
Meski begitu, suara-suara bising tersebut menjadi hal yang unik dan menjadi ciri khas dari musik lo-fi yang membuat banyak orang cukup menggemarinya. Bahkan di era visual instrument saat ini, banyak yang memberikan pilihan untuk menghadirkan karaktersitik musik lo-fi dalam proses mixing.
Adapun lagu lo-fi versi Indonesia sendiri seperti Jordy Chandra dengan singlenya A Cold Rainy tanpa vokal yang membuat kita seakan mendapat cerita dibalik lagu yang ia mainkan.
Dengan berbagai instrumen yang ia mainkan sendiri tanpa bantuan teknik sampling, membuat musik tersebut terdengar beberapa ambience dari suara-suara natural yang dibuat dari alat musik yang dimainkan.
Juga terdapat single "Rahasia" dari Ice Cream dan juga "PXZVC" dari Stay feat Shiloh Dynasty yang menggunakan genre lo-fi di dalam karya-karya musiknya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: