Siapa yang enggak mengenal Bob Marley, legenda reggae yang mendapat julukan King of Reggae. Namanya besar seperti John Lennon, Michael Jackson dan Kurt Cobain.
Namun sayangnya, kematiannya pada 11 Mei 1981 silam itu dipenuhi misteri. Selain karena penyakit kanker kulit, ternyata penyebab penyakitnya itu juga ada campur tangan CIA.
Baca Juga: Kabar Duka! Cucu Bob Marley Meninggal di Usia 31 Tahun, Diduga karena Penyakit Asma
Hal ini diketahui dari pengakuan putra dari mantan Direktur CIA, William Colby yang mengatakan bahwa sepasang sepatu boot yang dipakai Bob Marley terdiri dari lapisan kawat tembaga berlapis racun.
Lapisan yang terdapat racun itu diletakkan di dekat jari kakinya. Hingga kemudian, sepatu tersebut yang akhirnya membawa penyakit hingga menyebabkan kematian.
Bob Marley dianggap sebagai musisi reggae yang memberi ancaman terhadap status quo global dan pialang yang akan membuat tatanan dunia baru.
Bahkan, mantan perwira CIA, Bill Oxley menganggap Bob Marley telah berhasil menciptakan revolusi yang menggunakan musik sebagai alat yang lebih kuat daripada peluru dan bom.
Baca Juga: Akhirnya Ditemukan Sosok Aktor yang Bisa Bintangi Film Biopik Bob Marley, Siapakah Dia?
Oleh karena itu, dia pun sempat menjadi target penembakan oleh CIA. Namun percobaan pembunuhan itu gagal karena peluru yang ditembakkan meleset.
Lalu pada 1976, dia kembali menjadi target penembakkan oleh tiga pria bersenjata di rumahnya di Jamaika. Namun ini kembali gagal dilakukan.
Penembakan oleh CIA ini dikonfirmasi dari Bill Oxley yang mengatakan bahwa dia mengklaim telah melakukan 17 pembunuhan untuk pemerintah Amerika antara 1974 dan 1985, salah satu targetnya adalah Bob Marley.
Menurut teori konspirasi, Oxley saat itu menyamar menjadi jurnalis dan menggunakan pers palsu untuk mendapatkan akses ke Bob Marley di retret Blue Mountain miliknya. Ia memperkenalkan dirinya sebagai fotografer terkenal yang bekerja untuk New York Times, dan memberikan hadiah kepada Bob Marley.
“Saya memberinya sepasang Converse All Stars. Ukuran 10. Ketika dia mencoba sepatu yang tepat, dia berteriak 'OUUUCH.'
“Itu dia. Hidupnya berakhir saat itu juga. Paku di sepatu itu tercemar virus dan bakteri kanker. Jika itu menembus kulitnya, dia akan perlahan-lahan tewas."
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: