Arti kata Bismillah di Bohemian Rhapsody. (Asian Wiki).
Lagu epik rock Queen "Bohemian Rhapsody" dimulai sekitar akhir tahun 60-an dan dirilis 1975 tetap masih menjadi misteri hingga kini.
Bukan hanya genre dan ketukan yang berubah-ubah, tapi juga makna dalam liriknya. Salah satunya adalah kata-kata 'bismillah' yang disandingnya dengan beberapa kata seperti scaramouche, fandago, Galileo, serta Beelzebub yang merupakan istilah setan.
Baca Juga: Kisah Robert Johnson, Musisi yang Gitarnya Disetel Iblis, Cikal Bakal Mitos Klub 27
Pengamat musik dunia sendiri kesulitan dalam menerjemahkan lagu tersebut. Sejumlah pihak menyebut adanya muatan Lucifer berisi mantra Galileo Galilei yang merupakan seorang penyempurna teleskop berhaluan illuminati.
Freddie Mercury juga dikenal sebagai penganut Zoroaster, sebuah agama yang berasal dari daerah Persia Kuno atau kini dikenal dengan Iran. Percaya hanya ada satu Tuhan yang universal dan Maha Kuasa, yaitu Ahura Mazda.
Mengutip Yahoo News, lagu ini ditulis ketika Freddie Mercury masih menjadi mahasiswa di Ealing Art College, dimulai dari beberapa ide untuk sebuah lagu yang ditulis di secarik kertas.
Mercury seharusnya menulis "Galileo" ke dalam lirik untuk menghormati May, yang memiliki minat yang besar pada astronomi dan kemudian melanjutkan untuk mendapatkan gelar Ph.D. dalam astrofisika.
Tepatnya di bagian paduan suara opera, terdapat kalimat yang menunjukkan pertentangan idealisme atau perang batin antara mana jalan baik dan buruk. Satu sisi ia harus menempuh jalan normal sebagaimana orang di sekitarnya, tapi di sisi lain ia harus mengikuti kata hati sabagai jalan hidup yang dipilihnya.
Di dalam bagian lirik juga menyebut kata “Bismillah”, jika menilik latar belakang Freddie, kata tersebut disematkan karena menjadi bagian budaya Persia yang didominasi masyarakat muslim.
Beberapa teori lain mengatakan bila 'bismillah' yang dinyanyikan dalam lagu Bohemian Rhapsody memiliki arti ‘dengan menyebut nama Allah’ dan mengasosiasikan tentang Islam. Hal itu bertentangan dengan kata Beelzebub, sebagai sebuah personifikasi iblis dalam keyakinan para bohemian, sekte paganisme bawah tanah yang muncul di Amerika dan bagian dari kelompok penyembah setan.
Baca Juga: Dipinang NasDem Jadi Calon Presiden 2024, Anies: Bismillah Kami Terima dan Siap
Beelzebub sendiri adalah nama yang disebut di dalam Alkitab memiliki kaitan dengan Satan. Sejatinya, Beelzebub atau Beelzebul adalah nama dewa orang Filistin dari kata Ba‘al Zebûb, yang artinya “Dewa Lalat” dan juga digunakan di Perjanjian Baru sebagai sinonim untuk Setan.
Dalam Perjanjian Salomo, Beelzebul muncul sebagai pangeran dari setan dan mengatakan bahwa ia adalah mantan malaikat surga. Sedangkan dalam Injil Nikodemus, dikatakan bahwa Beelzebul adalah nama sekunder dari Setan.
Dalam agama Majusi, mereka memiliki dua buah Tuhan, yaitu Tuhan Kebaikan dan Tuhan Keburukan. Tuhan kebaikan disebut dengan nama Ahura Mazda, sedangkan Tuhan Keburukan disebut dengan nama Ahriman. Hingga pada perkembangannya, Ahriman diadopsi orang-orang Ibrani sebagai setan, Iblis, Azazil, atau Lucifer.
Jadi, penyebutan nama Allah oleh Freddie Mercury jelas sama sekali tidak menggambarkan Allah, tapi lebih kepada doktrin Majusi, Lucifer, paganisme.
Baca Juga: 'Hati-Hati di Jalan' Tulus Tembus Billboard Global 200, Ungguli Lagu Bohemian Rhapsody
Lalu apakah benar semua teori di atas? Queen sendiri membiarkan publik untuk menerjemahkannya.
“Freddie adalah orang yang sangat kompleks; kurang ajar dan lucu di permukaan, tapi dia menyembunyikan ketidakamanan dan masalah dalam mengatur hidupnya dengan masa kecilnya," kata Brian May.
"Dia tidak pernah menjelaskan liriknya, tapi saya pikir dia memasukkan dirinya ke dalam lagu itu."
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: