INDOZONE.ID - Di bawah naungan label AFE Records, Claudius Syiwabetara Widjanarko, yang akrab disapa Syiwa musisi muda berbakat merilis mini album atau EP yang berjudul 'Save It', sebuah karya yang menjadi cerminan dari perjalanan hidup dan pengalaman musikalnya, terutama selama berada di Berlin, Jerman.
Syiwa membagikan pengalamannya saat syuting video musik untuk single 'FML', salah satu lagu andalan dalam mini album ini. Proses syuting dilakukan di dua lokasi berbeda, yakni Indonesia dan Berlin.
"Video musik syuting di Indonesia dua hari, di Berlin seharian," kata Syiwa Sabtu (10/8/2024), di kawasan SCBD, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Sal Priadi Bakal Ngadain Tur ZUZUZAZA 2024 ke 6 Kota Bawa Album 'MARKERS AND SUCH PENS FLASHDISKS'
Salah satu tantangan yang dihadapi adalah kebutuhan akan cahaya matahari. "Enaknya buat MV di luar butuh matahari, karena dibuat awal musim panas, matahari terbenam jam setengah 10 malam, jadi aman aja," imbuhnya.
"Kemarin pas di Indonesia, rumput tinggi-tinggi dan Mama wanti-wanti hati-hati ular. Karena seru, nikmatin aja, ada ambil gambar di atas batu, eh ternyata ada sisik ular di atas batu, dekat situ juga ada lubang ular. Akhirnya cabut lah. Ketemu tempat ilalang tinggi, takut banget. Tapi semua aman, gak dipatok ular," tambahnya dengan antusias.
Untuk proses rekaman Syiwa mengaku sangat menyenangkan, meskipun penuh tantangan.
"Seru banget kayak main sih. Cuma memang kalau udah menikmati dan kejaga mood-nya jangan diganggu, bakalan buyar," ungkapnya.
EP 'Save It' merupakan cerminan dari perjalanan hidup Syiwa, mulai dari kisah persahabatan, percintaan, hingga pengalaman selama masa sekolahnya di Berlin. Dengan lirik yang jujur dan melodi yang memikat, Syiwa berhasil menyajikan karya musik yang penuh makna dan mampu menyentuh hati para pendengar.
Baca Juga: LE SSERAFIM Akan Comeback Dengan Mini Album Crazy Akhir Agustus
Baginya, menjaga suasana hati yang baik sangat penting dalam menciptakan musik yang berkualitas, sama seperti dalam hubungan percintaan.
"Sebagai seniman gak ada yang ngerti kita. Susah dimengertinya seniman. Aku bikin musik supaya orang mengerti perasaanku," jelasnya.
Dalam hal genre musik, Syiwa mengaku terinspirasi oleh kehidupan malam dan budaya klub di Berlin. Namun, ia juga menambahkan bahwa musiknya dipengaruhi oleh banyak hal, termasuk pengalaman masa kecilnya yang mendengarkan musisi Indonesia seperti Chrisye.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan