Jumat, 13 SEPTEMBER 2019 • 16:52 WIB

Selain D'MASIV, Ini 5 Band Indonesia yang Rekaman di Abbey Road

Author

The Beatles berpose di Abbey Road Studios saat masih bernama EMI Recording Studios (Instagram @abbeyroadstudios)

Ada banyak studio rekaman legendaris di di dunia. Tapi, mengapa Abbey Road yang selalu menjadi destinasi band Indonesia?

Nilai historis tentu menjadi alasan utama. Soalnya, studio ini bukan cuma pernah dipakai The Beatles saat merekam album 'Abbey Road' (1969) tetapi juga menjadi saksi bagaimana Cliff Richard, Pink Floyd, Radiohead, Oasis, Green Day, U2, dan Red Hot Chili Peppers mengabadikan karya-karya mereka.

Pekan ini, band pop D'MASIV merekam lagu-lagu hits mereka di Abbey Road. Total, ada 20 lagu yang direkam secara live. Sebelum D'MASIV, berikut lima band Indonesia yang pernah rekaman di studio yang berlokasi di St John’s Wood, City of Westminster. 

1. J-Rocks (2008)

J-Rocks (Instagram @jrocks_instagram)

Melalui jalur kompetisi kreativitas di ajang Soundrenaline 2008; Free Your Voice, J-Rocks menerima hadiah membuat rekaman musik di studio Abbey Road. Iman Taufik Rachman (vokal dan gitar), Sony Ismail Robbayani (gitar), Swara Wimayoga (bas), dan Anton Rudi Kelces (drum) menyingkirkan empat nomine lain, yaitu Nidji, PADI, GIGI, dan Saint Loco. Pesan yang disampaikan J-Rocks saat itu adalah Pesan yang ingin disampaikan oleh J-Rocks adalah Save Our Music and Culture.

Proses lima hari rekaman di studio Abbey Road berlangsung lancar. Ada lima lagu yang direkam secara live, yakni 'Intro', 'Falling in Love' versi Inggris dan Indonesia, 'Meraih Mimpi', dan 'Hanya Aku'. Keempat lagu yang di-mastering di Australia tersebut dirilis dalam bentuk album mini, 'Road to Abbey' (2009).

2. GIGI (2013)

GIGI (Instagram @gigibandofficial)

Di penghujung 2013, band pop rock GIGI terbang ke Abbey Road untuk merekam album 'Live at Abbey Road'. Berisi sembilan lagu, album ini dirilis setahun kemudian bertepatan dengan momen 20 tahun GIGI eksis di panggung musik Indonesia.

Selain rekaman live, album ini memiliki sedikit perbedaan dari album-album GIGI sebelumnya. Kali ini GIGI mempercayakan beberapa lagu yang penulisan lirik dan aransemennya dilakukan orang di luar personel mereka, seperti Bembi dan Eros dari Sheila on 7.

3. /rif (2015)

/rif (Instagram @rifband.official)

Atas dukungan penuh  Trilogy Live, promotor konser yang sering mendatangkan penyanyi luar negeri ke Indonesia, band rock /rif bertolak ke Abbey Road pada Maret 2015. Mereka merekam 10 lagu secara live yang semua liriknya berbahasa Inggris.

Selama sesi rekaman ini, /rif didukung oleh nama-nama besar. Sam Okell, mixing engineer yang pernah terlibat dalam proyek rekaman PJ Harvey, Counting Crows, The Mars Volta, dan Foster the People serta Geoff Pesche yang pernah mengerjakan mastering album Gorillaz, Basement Jaxx, Kylie Minogue, Athlete, dan Coldplay.

Sayangnya, karena ada sedikit peselishan dengan manajemen yang membawa mereka ke Abbey Road, album ini tidak dirilis sampai sekarang. Sejauh ini baru satu lagu, 'Turn Off The Light' yang dirilis via iTunes. 

4. Indische Party

Indische Party (Instagram @indischeparty)

Band rock and roll asal Jakarta, Indische Party merekam dua lagu di studio Abbey Road pada tahun 2015. Selama sesi rekaman bersejarah ini, mereka  dipandu dan diramu oleh Alan O’connell, produser musik dan penata rekam asal Inggris yang telah bekerjasama dengan Mark Ronson, Paul Epworth Erol Alkan, Bruno Mars, The Vaccines, Placebo, Duran Duran, Metronomy, Klaxons, The Future Heads, The Rapture, dan sederet nama terkenal lainnya.

Keberangkatan Indische Party ke Inggris ini merupakan bagian dari sesi rekaman Converse Rubber Tracks, sebuah acara tahunan yang memberangkatkan musisi-musisi mancanegara untuk rekaman di dua belas studio ikonik yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Indische Party terpilih menjadi satu-satunya pemenang dari Indonesia.

Japs Shadiq (vokal/gitar), Kubil Idris (gitar), Jacobus Dimas (bass), dan Tika Pramesti (drum) lantan merilis dua lagu ini; 'On Vacation' dan 'Ku Butuh Poundsterling'  dalam format  piringan hitam (vinyl) pada 2016.

5. Maliq & D'Essentials (2019)

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by MALIQ & D'Essentials (@maliqmusic) on

Merayakan 17 tahun berkarya di dunia musik Indonesia, Maliq D'Essentials terbang ke Abbey Road pada Februari 2019 merekam album baru mereka. Bertajuk 'Maliq & D' Essentials: Essential Hits Recorded Live in London' album ini dirilis dalam format DVD pada 13 September ini.

Dengan total durasi 73 menit, DVD ini berisi 12 video live performance dan wawancara eksklusif  Angga (vokal), Indah (vokal), Lale (gitar), Widi (drum), Jawa (bas) dan Ilman (kibor) tentang cerita di balik tiap-tiap lagu serta cerita-ceriat seru tentang perjalanan Malq D'Essentials selama 17 tahun. 

Dalam penggarapannya, Maliq & D'Essentials dibantu oleh recording engineer Andrew Dudman yang sebelumnya terlibat dalam sejumlah album seperti Coldplay, Basement Jazz, dan Gorillaz serta Geoff Pesche senior recording engineer yang selama 21 tahun menjadi engineer di Abbey Road. 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: