Kasus pembunuhan seorang ABG putri yang menghabisi nyawa seorang bocah berusia lima tahun cukup membuat miris. Kabarnya, sang pelaku terisnpirasi dari beberapa kisah fiksi yang ia tonton.
Banayak yang menduga bila kisah fiksi berbau pembunuhan dapat membuat para pelaku kejahatan terinspirasi. Namun nyatanya, beberapa penulis kisha fiksi justru yang terinspirasi dengan yang terjadi dunia nyata.
Tidak hanya penulis cerita fiksi, para penulis lagu juga banyak yang membuat lagu dengan mengangkat tema dari kisha nyata. Salah satunya kasus kriminal seperti pembunuhan,
Lazimnya, sebuah lagu mengangkat tema kisah cinta atau tema yang membuat pendengarnya berbunga. Namun siapa sangka ada beberapa musisi yang memutuskan membuat lagu yang terinspirasi dari beberapa kasus menyeramkan tersebut.
Berikut daftar lagu yang bertema kasus pembunuhan, termasuk kasus pembunuha terhadap seorang anak. Bahkan di antaranya terdapat band asal Indonesia.
1. August 7 , 4:15 (Bon Jovi)
Lagu ini ditulis oleh Jon Bon Jovi yang didedikasikan untuk mengenang anak dari manajer tur band mereka bernama Katherine Korzilius yang tewas dengan kondisi yang sangat misterius. Kejadiannya terjadi pada 7 Agustus 1996 silam di lingkungan perumahan sang manajer.
Saat itu Katherine bersama ibu dan kakaknya baru pulang dari supermarket untuk membeli kado buat ayahnya yang berulang tahun hari itu. Begitu melintasi daerahnya, Katherine minta turun dari mobil untuk pergi mengambil surat dengan berjalan kaki sementara ibu dan kakaknya pulang ke rumanh mereka.
Namun setelah menunggu beberapa lama, Katherine tidak kunjung muncul, bahkan setelah disusul ke tempat surat, sosoknya tak kelihatan. Saat ibunya berkeliling sekali lagi dengan mobilnya, mereka menemukan tubuh Katherine tergeletak di jalanan sudah dalam keadaan tak bernyawa.
Sampai saat ini polisi belum bisa memecahkan kasus ini. Untuk lebih jelas tentang kasusnya, Indozone akan membahas detail dalam artikel terpisah.
2. ‘Polly’ (Nirvana)
Kurt Cobain menulis lagu ini untuk bandnya, Nirvana setelah membaca tentang gsdis remaja berusia 14 tahun diculik sepulangnya nonton konser rock oleh Gerald Arthur Friend di tahun 1987 silam. Pelaku menyekap korban di mobil miliknya dan menyiksa korban dengan obor menyala.
Saat melewati pom bensin, korban yang melihat pelaku sedang lengah langsung melompat dari mobil pelaku dan minta tolong. Friend pun ditangkap polisi karena ia juga dikenali sebagai pembunuh dan pemerkosa gadis di bawah umur lainnya.
Dalam lagu ini, Kurt Cobain mencoba menggunakan sudut pandang sang pelaku kriminal.
3. 'Prevent This Tragedy' (Alkaline Trio)
Trio cult punk asal Chicago ini membuat lagu terinspirasi dari kasus pembunuhan West Memphis Three yang terjadi di tahun 1993 silam di West Memphis, Arkansan, Amerika Serikat. Disebut ‘three’ karena korban terdiri dari tiga bocah kecil yang tersangka pembunuhannya tiga remaja Jessie Misskelley (17), Jason Baldwin (16), dan Damien Echols (18).
Pada 5 Mei 1993, tiga bocah Steve Branch, Michael Moore, dan Christopher Byers dilaporkan hilang yang kemudian ditemukan dalam keadaan mengenaskan. Dari penyelidikan, terdapat tifa remaja yang diduga kuat membunuh korban dan terlibat dengan ritual setan.
Ketiganya pun mendapat hukuman seumur hidup dan satu di antaranya mendapat hukuman mati. Namun, 2007 silam ditemukan bukti baru yang menyatakan bila mereka ternyata tidak bersalah. Hal ini menjadi kasus salah tangkap terbesar di Amerika saat ini.
4. ‘What’s The Frequency, Kenneth?’ (R.E.M)
Grup alternatif R.E.M juga pernah membuat lagu yang terinspirasi dari kasus kriminal yang dilakukan oleh William Tager yang menyerang dan membunuh beberapa pekerja televisi. Ia pernah membunuh seorang pekerja panggung studio acara Today dan pembawa berita CBS Dan Rather di tahun 1986.
Alasan penyerangan William Tager sangat aneh. Ia merasa mendengar frekuensi yang menganggu di kepalanya dari media televisi tempat mereka bekerja. Sehingga saat menyerang Dan Rather, Tager berkata sambil memegang kepalanya yang merasa ada sesuatu yang berdengung di kepalanya.
Ia juga menyerang Rather dengan menggatakan kata-kata 'Kenneth.'
5. Bob Dylan (The Hurricane)
Lagu ini merupakan lagu bentuk protes Bob Dylan atas kejadian yang menimpa seorang petinju Rubin "Hurricane" Carter yang dituduh melakukan penembakan dan pembunuhan. Sang petinju didakwa 19 tahun dan kehilangan karir tinjunya.
Alkisah, tiga orang kulit putih membabi buta menembaki sebuah bar bernama Lafayette Grill di wilayah Paterson, New Jersey pada 17 Juni 1966 silam. Beberapa saksi berbohong dan mengatakan ada dua kulit hitam yang melakukan hal tersebut. Sehingga polisi asal menangkap Carter dan temannya yang tak bersalah.
Kisah ini pernah difilmkan di tahun 1999 dengan judul The Hurricane dengan bintang Denzel Washington. Lagu milik legenda folk dan peraih nobel sastra 2017 tersebut juga muncul di dalamnya.
6. ‘Di Udara’ (Efek Rumah Kaca)
Salah satu band indie asal Indonesia bernama Efek Rumah Kaca juga pernah membuat lagu yang terinspirasi dari kasus pembunuhan. Lagu berjudul ‘Di Udara’ sendiri terinspirasi dari kasus pembunuhan terhadap aktivis pembela hak asasi manusia (HAM) Munir yang kini masih belum tuntas.
Munir dibunuh dengan menggunakan racun arsenik di atas pesawat GA 974 saat mengunjungi Belanda setelah take off dari Singapura pada 7 September 2004 silam. Kasus kriminal berunsur politik kemudian berhenti setelah pilot bernama Pollycarpus Budihari Priyanto dijatuhi vonis 14 tahun hukuman penjara.
Namun pengungkapan kasus tersebut belum membuat publik puas. Termasuk para personil ERK. Aksi Kamisan pun digelar sampai saat ini, dan lagu ‘Di Udara’ selalu berkumandang di aksi tersebut.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: