Rabu, 03 JANUARI 2024 • 13:30 WIB

Sky Girls, Kisah Nyata Kejamnya Industri Hiburan Korea Selatan

Author

Sky Girls.

INDOZONE.ID - Gaung ketenaran Kpop sudah menggema ke seluruh dunia. Dengan ketenaran dan gaya hidup idola-idola Kpop yang mentereng, banyak masyarakat dunia yang bercita-cita untuk menjadi idola Kpop dan melakukan debut di Korea Selatan.

Runa, Mirai, Saya, dan Karina, adalah empat gadis Jepang yang berhasil debut di sebuah grup Kpop bernama Sky Girls pada 14 November 2019 lalu. Kecintaan mereka terhadap Kpop membuat keempat gadis tersebut rela menjalani pelatihan menari dan menyanyi di Korea Selatan, hingga belajar Bahasa Korea secara mandiri.

Sayang, impian para anggota Sky Girls itu dihancurkan oleh perusahaan yang mendebutkan mereka sendiri, Sky Entertainment dan Onetop Entertainment.

Saat sistem kontrak standar agensi-agensi di Korea memberikan kontrak berdurasi maksimal 7 tahun, anggota-anggota Sky Girls harus menandatangani perjanjian kontrak untuk jangka waktu 10 tahun.

Selain itu, mereka juga disuruh untuk melaporkan segala aktivitas mereka kepada agensi secara real time. Kemudian, Runa, Mirai, Saya, dan Karina pun dipaksa untuk mengikuti diet yang tidak masuk akal dan jadwal yang ketat oleh agensi.

Karena tidak dapat menahannya, mereka memutuskan untuk mengundurkan diri dari grup dan semuanya kembali ke Jepang.

Agensi lantas mengajukan gugatan ke Pengadilan Distrik Tokyo, menuntut ganti rugi sebesar 15 juta yen atau sekitarRp1,6 miliar, dengan menyatakan bahwa hal tersebut merupakan pelanggaran kontrak.

Untungnya, pengadilan menolak semua klaim agensi dan mengakui pemutusan kontrak para anggota.

Sederet Kejamnya Agensi Sky Girls

Berikut perlakuan buruk agensi Sky Girls yang bisa menjadi cerminan kejamnya industri hiburan Korea Selatan.

Baca Juga: 10 Musik Video Paling Banyak Ditonton di Korea Selatan Tahun 2023 di Youtube, Ada Musisi Jepang

1. Kesehatan Buruk karena Diet Ketat

Sky Girls.

Anggota Sky Girls Karina dan Luna, yang muncul di Abema TV, siaran Internet yang berafiliasi dengan TV Asahi, pada 12 April 2023 mengungkap, untuk menjaga berat badan mereka, perwakilan agensi mengancam akan membatalkan semua jadwal promosi jika ada salah satu dari mereka yang mengalami kenaikan berat badan.

"Mereka menggunakan logika aneh bahwa untuk girl group, kamu harus mengurangi 120 dari tinggi badan kamu untuk mendapatkan berat badan normal. Jika tinggi 165cm, berat badan harus 45kg,” katanya, dikutip Never, Selasa (2/1/2024).

Selain itu, setiap kali mereka makan, mereka harus memotret apa dan berapa banyak yang para anggota makan dan melaporkannya kepada perwakilan agensi. Selanjutnya, para gadis Jepang itu juga diwajibkan untuk menimbang berat badan mereka di pagi serta sore hari, dan melaporkannya ke agensi.

"Saya hanya makan seperempat mangkuk nasi setiap kali. Karena pola makan yang keras, saya merasa sangat pusing dan mimisan setiap hari, namun saya tidak diberi waktu untuk istirahat,” imbuh Karina dan Luna.

Namun, ketika di pengadilan, agensi beralasan bahwa para idola di Korea Selatan sangat wajar melakukan pola diet dan menjaga berat badan dengan cara seperti yang mereka lakukan.

Selain pola makan dan berat badan, para anggota Sky Girls juga diharuskan untuk melaporkan semua pergerakan pribadi mereka setiap saat ke agensi, sehingga merasa tidak bisa memiliki privasi sama sekali.

"Kami terus melaporkan hal-hal seperti ‘Saya tiba di supermarket’, ‘Saya tiba di rumah’, dan ‘Saya naik kereta bawah tanah’. Tidak ada privasi sama sekali,” ungkap Karina dan Luna.

2. Agensi Abaikan Pengajaran Menari dan Menyanyi

Sky Girls.

Lebih parahnya, agensi yang berskala kecil ini mengabaikan pengajaran penting dalam hal menari dan menyanyi kepada anggota Sky Girls. Saat mencoba bertanya kepada agensi soal bagaimana caranya meningkatkan kemampuan menari mereka, perwakilan agensi hanya akan meminta mereka menonton saluran YouTube dan berlatih sendiri, atau menyuruh mereka meniru tarian orang lain.

"Ketika saya bertanya kepadanya tentang gaya menyanyinya, ‘Bagaimana cara membuat suara seperti ini?’ Jawabannya adalah, ‘Saya juga tidak tahu," ujar Karina dan Luna.

Baca Juga: Susul BTS dan SEVENTEEN, ENHYPEN Jadi Idol Kpop Ketiga Raih Penghargaan Special International Music di Japan Record Awards

3. Menerima Pelecehan Seksual dan Menanggung Sendiri Biaya Operasi Plastik

Sky Girls.

CEO agensi tersebut juga sering kali memarahi anggota karena alasan sepele. Bahkan, beberapa kali dia melecehkan anggota secara seksual, dengan alasan itu hanyalah pemeriksaan tubuh.

Selain itu, para anggota juga dipaksa untuk melakukan operasi plastik pada bagian-bagian tubuh yang dianggap agensi masih perlu diperbaiki, agar terlihat lebih cantik. Namun, ternyata biaya operasi ditanggung sendiri oleh anggota.

Kini, para anggota Sky Girls telah menjalani hidup mereka sebagai wanita biasa. Mereka bekerja sebagai karyawan kantoran di perusahaan-perusahaan di Jepang.

Pengalaman buruk yang mereka rasakan pun telah membuat keempat gadis tersebut mengubur dalam-dalam impian mereka untuk menjadi idola Kpop.

“Sejujurnya, aku tidak memiliki kepercayaan diri untuk pergi ke audisi lagi. Hatiku hancur," tambah mereka.

Writer: Putri Octavia Saragih


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Banner Z Creators

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Naver